Sayyidina Ali Ceritakan Ketabahan Fatimah Putri Rasulullah SAW
ilustrasi wanita sholeha--pixabay
BANDARLAMPUNG,LAMPUNGNEWSPAPER-Sayyidina Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu berkata kepada seorang muridnya, "Maukah kuceritakan kepadamu mengenai Fathimah, putri baginda Rasulullah SAW yang sangat beliau cintai." Muridnya menjawab, "Tentu."
Kemudian, Ali bin Abi Thalib bercerita, "Dengan tangannya, Fathimah menggiling gandum, sehingga timbul bekas di tangannya.
Fathimah juga mengisi tempat air sendiri, dan bekasnya terlihat di dadanya. Fathimah juga menyapu rumah dan bagian-bagian yang lain, sehingga bajunya kotor dan lusuh."
Suatu ketika, baginda Nabi Muhammad SAW mendapatkan beberapa hamba sahaya wanita.
Ali bin Abi Thalib berkata kepada Fathimah, "Pergilah kepada baginda Rasulullah SAW dan mintalah pembantu kepada beliau agar dapat meringankan pekerjaanmu."
BACA JUGA:Bolehkan Musafir Menganti Sholat Jumat dengan Sholat Dzuhur
Fathimah pun datang ke majelis baginda Nabi Muhammad SAW. Saat itu, di sana ada banyak orang, dan Fathimah memiliki sifat sangat pemalu, karena itu ia tidak berani menyampaikan maksud kedatangannya di depan ayahnya. Akhirnya, Fathimah kembali ke rumah.
Keesokan harinya, Nabi Muhammad SAW mengunjungi rumah Ali bin Abi Thalib dan Fathimah. Rasulullah SAW berkata kepada Fathimah, "Wahai Fathimah, apakah maksud kedatanganmu kepadaku kemarin?" Karena malu, Fathimah diam saja.
Kemudian Ali bin Abi Thalib berkata, "Ya Rasulullah, ia menggiling gandum setiap hari sehingga timbul bekas di tangannya, dan ia mengisi air hingga berbekas di dadanya. la juga selalu membersihkan rumah dan bagian-bagian yang lain, sehingga bajunya kotor dan lusuh. Kemarin aku menyuruhnya mendatangi Rasulullah untuk meminta seorang hamba sahaya."
Dalam riwayat lain, Fathimah berkata kepada baginda Nabi Muhammad SAW, "Ya Rasulullah, aku dan Ali hanya memiliki sebuah alas tidur dari kulit kambing. Malam hari kami gunakan untuk tidur dan pagi hari kami gunakan sebagai tempat rumput untuk memberi makan unta."
Baginda Rasulullah SAW bersabda, "Wahai putriku, bersabarlah. Selama sepuluh tahun Musa Alaihissalam dan istrinya hanya mempunyai satu alas tidur, itupun mantel Musa Alaihissalam. Malam hari, mantel itu dihamparkan untuk tidur. Bertakwalah kepada Allah SAW dan tetaplah menyempurnakan kewajibanmu dan pekerjaan rumahmu. Ketika kamu akan berbaring tidur, bacalah Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, dan Allahu Akbar 34 kali. Itu lebih baik daripada seorang hamba sahaya."
Fathimah berkata, "Aku ridha kepada Allah SWT dan Rasul-Nya." (HR Abu Dawud, dari Kitab Muwathatha)
BACA JUGA: Saat ini Marak Judi Slot, Bagaimana Bentuk Judi Pada Zaman Jahiliyah
Kitab Kisah-Kisah Sahabat yang ditulis Syaikhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi diterbitkan Pustaka Ramadhan menjelaskan, maksud ucapan Fathimah adalah apapun yang diridhoi oleh Allah SWT dan Rasul-Nya untuk dirinya, maka ia pun menerima dengan senang hati.
Demikianlah kehidupan seorang putri pemimpin dunia dan akhirat. Pada zaman ini, karena kita merasa memiliki banyak uang, jangankan pekerjaan rumah tangga, pekerjaan pribadi pun kita enggan melakukannya. Bahkan untuk menaruh gayung di WC, harus pembantu yang mengerjakannya.
Kisah di atas, hanya menyebutkan bacaan ketika akan tidur. Dalam hadits yang lain disebutkan bahwa setelah selesai sholat, hendaknya membaca Subhaanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, Allahu Akbar 33 kali. Lailahaillallah wahdahula syarikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyi wayumitu wahuwa ala kulli syai-in qadir. dibaca satu kali.(*)
Sumber: