Kementan Datang Atasi Kekeringan Sawah di Palas Pakai Sumur Bor
Jajaran Dirjes PSP, Kementerian Pertanian saat memantau area persawahan Desa Bali Agung, Kecamatan Palas, kemarin. Untuk mengatasi kekeringan akan dibangun 10 titik sumur bor.--David
PALAS,LAMPUNGNEWSPAPER – Kekeringan yang melanda persawahan di wilayah Palas mendapat respon cepat dari Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Desa Bali Agung menjadi yang pertama mendapat pemantauan kondisi tanaman padi. Di desa ini juga akan dibangun sumur bor demi menyelamatkan tanaman padi yang telah kekeringan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas, Yusak Morjoko mengatakan, di wilayah Palas setidaknya ada 1.500 hektar tanaman padi yang terancam gagal panen akibat kekeringan. Dimana Desa Bali menerima dampak terparah selama musim kemarau.
BACA JUGA:Di Palas tak Hanya Sawah Kekeringan, Air Bersih pun Mulai Payah Didapatkan
“Data sementara ini tanaman padi yang terdampak kekeringan seluas 1.500 hektar. Bali Agung menjadi titik terparah dengan luas hamparan yang terkena kekeringan dengan kerusakan sedang mencapai 78 hektar,” kata Yusak kepada Radar Lamsel, Rabu (13/9) kemarin.
Kondisi kekeringan yang melanda area persawahan wilayah Palas ini juga mendapat respon dari Kementerian Pertanian. Bahkan Tim Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian turun langsung untuk mencari solusi untuk mengatasi kekeringan.
Yusak mengungkapkan, salah satu langkah diambil untuk menyelamatkan tanaman padi dari ancaman kekeringan yaitu dengan pembangunan sumur bor di titik persawahan yang terdampak kekeringan.
“Sudah dua hari ini tim dari Dirjen PSP sudah melihat langsung kondisi di lapangan Desa Bali Agung untuk mendengar keluhan petani. Hari Salah satu langkah yang akan diambil yaitu pembangunan sumur bor,” ucapnya.
Yusak menjelaskan, sebagai upaya menyelamatkan tanaman padi dari kekeringan akan dibangun 10 unit sumur bor sebagai sumber air untuk tanaman padi.
Sumber: