Miris, SD Negeri 1 Pekon Garut Semaka Nyaris Ambruk

Miris, SD Negeri 1 Pekon Garut Semaka Nyaris Ambruk

Seorang guru tengah melihat bagian atap bangunan SDN 1 Pekon Garut Kecamatan Semaka yang sudah jebol. Seorang guru tengah melihat bagian atap bangunan SDN 1 Pekon Garut Kecamatan Semaka yang sudah jebol. --Uji

TANGGAMUS,LAMPUNGNEWSPAPER--Kondisi Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Pekon Garut, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, memprihatinkan.

Pasalnya, hampir seluruh bagian bangunan sekolah mulai dari lantai hingga bagian atap sudah rusak parah.

Pada bagian lantai sekolah tampak sudah banyak yang pecah, demikian dengan dindingnya terlihat rusak dan mengelupas.

BACA JUGA:Setelah Pantai di Lamsel tercemar Limbah Hitam, Pantai di Pesisir Tanggamus Juga Ditemukan Serupa

 

Tidak hanya itu, bagian plafon sekolah juga sudah jebol, atap sekolah yang berbahan asbes juga sudah retak dan jebol, begitu juga dengan penyangga atapnya yang sudah pada lapuk.

Mirisnya, jika terjadi hujan, ruang kelas menjadi bocor. Akibatnya, aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah setempat jadi terganggu.

Kondisi sekolah yang nyaris ambruk itu tentu sangat membahayakan keselamatan guru maupun murid yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Yang lebih memprihatinkan lagi, kerusakan bangunan sekolah itu sudah terjadi sejak Tahun 2012 lalu dan hingga saat ini belum di perbaiki oleh Pemerintah Daerah setempat.

 

BACA JUGA:Dinas Damkar Bandar Lampung Menyiagakan 3 Pos Pemadam di TPA Bakung


Padahal pihak sekolah juga sudah berulang kali mengajukan perbaikan fasilitas sekolah itu ke Dinas Pendidikan Kabupaten Tanggamus.

"Sebelumnya memang sudah pernah diajukan, tapi tidak pernah terealisasi. Dan ini kami akan mengusulkan lagi," kata Kepala SDN 1 Pekon Garut Fitriani Agustina, seraya berharap agar permohonan perbaikan sekolah itu bisa direalisasikan.

Sementara itu, dampak lain dari rusaknya fasilitas sekolah tersebut selain dapat membahayakan keselamatan guru dan murid, juga berdampak pada menurunya minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SD tersebut, dengan alasan keselamatan siswa.

Masyarakat setempat lebih memilih menyekolahkan anaknya ke desa tetangga.

"Ya, mending cari sekolah yang layak dan aman. Karena sekolah di pekon kami sudah tidak layak dan membahayakan," ungkap salah satu warga setempat yang enggan namanya dipublikasikan. (Uji)

Sumber: