Final Voli Ricuh, Menejer Tim Tuntut Panitia

Final Voli Ricuh, Menejer Tim Tuntut Panitia

--

 

"Tidak ada judi itu. Kita beli pemain karena ingin menjaga nama baik tim. Kalau tidak ada pemain top, turnamen juga sepi. Panitia dapat apa kalau penonton sepi," sambung Budiyono.

 

Bahkan Budiyono menaksir pihak panitia Merdeka Cup telah meraup omzet sekitar Rp 80 juta selama turnamen.

 

Ia menceritakan, pembatalan turnamen itu diputuskan pada mediasi di Polsek Palas Jumat (25/8) lalu. Di mediasi itu Budiyono menutut gantirugi kepada panitia untuk timnya.

 

"Tim saya minta ganti rugi Rp 5 juta. Karena saya sudah beli pemain, laga sudah jalan. Tapi malah dihentikan. Kalau keributannya antara suporter kita setuju dibatalkan tapi ini kan panitia dan suporter yang ribut," ucapnya.

 

Budiyono juga mengaku, keributan ini juga berbuntut pelarangan penyelenggaraan open turnamen. 

 

"Ya kalau dilarang sayang, karena ini bisa jadi sumber pendapatan kalau bisa dilaksnakan dengan tertip," katanya.

 

Manjer Tim Putra Sumber Abadi, Yudi juga mengaku kecewa dengan keputusan babak final timnya melawan Bali Agung. Yudi juga mengaku merugi lantaran telah mengeluarkan dana sebesar Rp 20 juta selama turnamen. 

 

Sumber: