Final Voli Ricuh, Menejer Tim Tuntut Panitia

Final Voli Ricuh, Menejer Tim Tuntut Panitia

--

PALAS, LAMPUNGNEWSPAPER - Keributan antara suporter Anpas Bangunan dengan Koordinator Olaharaga Kecamatan (KOK) Palas, berujung pembatalan laga final Merdeka CUP yang digelar di Lapangan  Desa Bangunan, Kecamatan Palas.


BACA JUGA:Dinsos Akan Verval Penerimaan Bansos di Bandar Lampung

 

Pembatalan laga final Sumber Abadi melawan Bali Agung ini juga banyak membuat peserta open turnamen kecewa. Sebagian bahkan mengaku merugi lantaran telah menyewa pemain ternama namun final dibatalkan.

 

Bahkan panitia penyelenggara dituntut mengeluarkan uang ganti rugi kepada tim voli yang telah masuk laga semi final dan final.

 

Manajer tim Budi Perdana Motor (BPM) Kalirejo, Budiyono mengatakan, beberapa tim besar yang mengikuti Turnamen Merdeka Cup dari laga awal hingga semi final ditaksir menghabiskan sekitar Rp 20 juta. Uang tersebut dikeluarkan untuk membeli pemain ternama.

 

"Taksiran segitu habisnya untuk sewa pemain. Bahkan bisa sampai lebih jika mengambil pemain dari pulau jawa," kata Budiyono kepada Radar Lamsel.

 

Open turnamen voli kerap diisukan sebagai ajang taruhan. Pendatangan atlet voli dari luar daerah kerap dianggap hanya demi memenuhi kebutuhan perjudian.

 

Namun kata Budi, membeli pemain ternama bukan untuk kebutuhan judi. Tapi ini sebagai salah satu menjaga nama baik tim. 

Sumber: