Polres Kota Metro Kawal Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa IAIN Metro
--
“Kami harap kepada para mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa agar tetap damai, sehingga tidak ada gesekan antara pihak kepolisian dan mahasiswa,” tukasnya.
Diketahui, pelaksanaan aksi unjuk rasa internal yang diikuti oleh sekitar 100 aktivis mahasiswa IAIN Metro itu, memuat protes dan kecaman atas kinerja birokrasi internal yang dianggap membebani mahasiswa.
Berdasarkan informasi yang diterima Lampung Newspaper, diketahui ratusan aktivis mahasiswa itu menuntut solusi atas berbagai persoalan yang terjadi dalam lingkup perkuliahan yang dinilai kurang menguntungkan bagi mahasiswa.
Sebanyak delapan tuntutan yang diajukan antara lain, mengenai turunnya minat calon mahasiswa memilih IAIN Metro sebagai tempat kuliah, kemudian soal sistem penyampaian mata kuliah yang dinilai asal karena tidak sesuai dengan silabus. Lalu, adanya temuan berupa karya tulis oknum dosen yang diduga merupakan hasil plagiasi, juga hasil pengabdian mahasiswa dalam Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) yang dipublikasikan sebagai artikel jurnal pengabdian.
Selain itu, mahasiswa juga menuntut fasilitas fisik perkuliahan yang dinilai belum memadai agar segera dibenahi, juga dugaan adanya praktik komersialisasi yang dilakukan dengan dalih bebas pustaka bagi mahasiswa tingkat akhir, sebagai persyaratan mendaftar sidang munaqosyah. Dan juga, soal penetapan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang diduga dilakukan dengan sistem yang tidak transparan. Terakhir, soal ketidakmampuan ormawa institut dalam hal ini Sema-Dema I, untuk menjalankan fungsi dan peran sebagai pelaksana bidang legislatif dan eksekutif tertinggi di lingkup organisasi kemahasiswaan.
Sekitar satu jam setelah unjuk rasa digelar, nampak jajaran pimpinan Rektorat IAIN Metro, terdiri dari Rektor Prof.Siti Nurjanah, Wakil Rektor I Prof.Suhairi, Wakil Rektor II Akla, Wakil Rektor III Mahrus As’ad, Kabiro Ahmad Supardi serta jajaran dekanat menyambut para demonstran di halaman kampus setempat.
Setelah berdialog di bawah terik sekitar 15 menit, akhirnya mahasiswa demonstran melunak dan bersedia melakukan audiensi di ruang rapat gedung rektorat. (Mrc)
Sumber: