Di Kota Bumi Gas Elpiji Meroket Tajam

Di Kota Bumi Gas Elpiji Meroket Tajam

- Warga Lampung Utara mengeluhkan harga Gas Elpiji 3 Kg yang belakangan ini melonjak dipasaran. --

LAMPUNGUTARA,LAMPUNGNEWSPAPER - Warga Lampung Utara mengeluhkan harga Gas Elpiji 3 Kg yang belakangan ini melonjak dipasaran. Pasalnya, harga gas melon yang biasanya didapat mulai dari Rp18 ribu - Rp20 ribu rupiah, kini mengalami lonjakan harga yang tidak masuk akal.

 

 

 

Salah satu warga Tanjung Aman, Desi (34) mengatakan beberapa minggu terakhir di pangkalan sering mengalami kekosongan. Kalaupun ada, itu didapatkannya dengan membeli di warung-warung kecil dengan harga kisaran Rp27 ribu hingga Rp30 ribu.

 

 

 

"Gas susah sekarang nyarinya mas. Kosong terus dipangkalan, jadi cari-cari di warung kecil. Gas ada, tapi itu mas harganya luar biasa, kadang dikasih harga Rp27 ribu, ada juga yang jual harga Rp30 ribu. Karena kita butuh, makanya mau tidak mau ya terpaksa harus dibeli," keluhnya kepada Lintas Lampung, Senin, (31/07).

 

 

BACA JUGA:Beras Kinmemai Termahal di Dunia Dibandrol Rp 1,5 Juta Perkilogram

 

 

Dirinya berharap pemerintah dapat menstabilkan kembali harga gas dipasaran, mengingat keadaan perekonomian yang saat ini sedang sulit. Jangan karena ingin mendapatkan keuntungan besar, masyarakat kurang mampu menjadi korban kerakusan oknum tak bertanggung jawab.

 

 

 

"Mohon kepada Pak Presiden dan Pak Bupati khususnya, supaya harga Gas 3 Kg bisa kembali normal  dan keberadaannya tidak sulit didapat. Apalagi ekonomi keluarga sekarang ini sedang sulit," ucapnya.

 

 

BACA JUGA:Miliki Wisata Ungggulan, Potensi Besar Dongkrak Pendapatan Lampung Utara 

 

Hal senada dikatakan oleh Mala (45) warga Kelurahan Sribasuki yang kesehariannya membuka warung gorengan dan kopi kecil-kecilan diwilayah setempat. Dirinya mengeluhkan hal yang sama. Soal harga yang tidak wajar, dan sulitnya mendapatkan Gas Melon di pangkalan tempat biasa Ia membeli. Terpaksa harus beli di warung kecil dengan harga yang tidak wajar.

 

 

 

"Kalau beli di pangkalan harus berebut dengan warga yang lain, selip sedikit habis Gas 3 Kg itu karena ramai yang mengantri. Kalau enggak dapat di pangkalan, terpaksa beli di warung-warung seputaran rumah yang harganya mahal dan enggak masuk akal," tuturnya. (Prn/Ags)

 

Sumber: