BKKBN: Hari Keluarga Nasional 2023 Jadi Momentum Penguatan Peran Keluarga dalam Percepatan Penurunan Stunting

"Momentum Hari Keluarga Nasional 2023 diharapkan dapat menjadi dorongan bagi kesuksesan program dan komitmen bersama dalam menurunkan stunting," jelas Hasto Wardoyo.

 

Untuk mencapai target prevalensi stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024, Hasto Wardoyo menekankan bahwa langkah-langkah harus diambil bersama-sama dengan melakukan intervensi langsung terhadap anak-anak yang mengalami stunting.

 

Sementara itu, terkait Peringatan Hari Keluarga Nasional yang ke-30 tahun 2023, Deputi bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (Adpin) BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso, menyatakan bahwa acara tersebut akan diselenggarakan di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Alasan pemilihan Sumatera Selatan sebagai lokasi peringatan adalah karena provinsi tersebut termasuk tiga besar di Indonesia dalam penurunan angka stunting yang melampaui capaian nasional pada tahun 2022.

 

Berdasarkan hasil SSGI tahun 2022, prevalensi stunting di Sumatera Selatan turun dari 24,8 persen pada tahun 2021 menjadi 18,6 persen pada tahun 2022. Angka ini lebih rendah dari prevalensi nasional sebesar 21,6 persen.

 

"Tema Peringatan Hari Keluarga Nasional tahun 2023 adalah Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju dengan tagar #KeluargaKerenCegahStunting," ujar Teguh.

Sejarah Hari Keluarga Nasional

Sejarah Hari Keluarga Nasional dimulai setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun, kemerdekaan itu tidak serta-merta membuat Indonesia dapat membangun sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa.

 

Bangsa Indonesia masih harus berjuang. Negara meminta partisipasi warganya dalam perjuangan bersenjata.

 

Perjuangan itu tidaklah mudah dan mahal. Bahkan, para pejuang kemerdekaan harus mengorbankan nyawa, harta, dan berpisah dengan keluarga demi mencapai cita-cita kemerdekaan.

Sumber: