Kementan Siapkan Inovasi Pelayanan Publik Via Teleconference di Tengah Pandemi Covid-19

Kementan Siapkan Inovasi Pelayanan Publik Via Teleconference di Tengah Pandemi Covid-19

bumilampung.com - Di tengah situasi mewabahnya Pandemi virus Corona hingga saat ini, Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan pelayanan publik salah satunya dengan menyelenggarakan kompetisi inovasi pelayanan publik (KIPP) tahun 2020 dengan menyampaikan proposal inovasi pelayanan publik secara online melalui sinovik.menpan.go.id. Para peserta kompetisi pelayanan publik ini adalah unit organisasi di eselon 1 dan 2 di lingkungan Kementan. Melalui Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementan berupaya melakukan optimalisasi penyusunan proposal KIPP dengan melakukan pembahasan proposal KIPP dengan cara teleconference. Dalam teleconference tersebut, Bapeltan Lampung menjadi salah satu UPT BPPSDMP yang telah mempresentasikan proposal KIPP dengan inovasi berupa mini agrowisata yang masuk ke dalam kategori pendidikan. Di tengah pandemi ini, diharapkan muncul inovasi baru sebagai upaya perbaikan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik yang berkesinambungan demi mewujudkan pelayanan publik yang prima, dimana sekaligus menjadi perubahan besar pada setiap aktivitas pertanian. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam arahannya mengatakan Keberlanjutan pertanian dalam rangka menghasilkan pangan akan banyak dipengaruhi oleh SDM pertanian. Arahan Mentan tersebut direspon oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, dengan menginstruksikan langsung kepada seluruh UPT BPPSDMP untuk tetap berperan aktif di tengah pandemi ini sesuai dengan tupoksi, yaitu peningkatan kompetensi SDM pertanian. Menurut Dedi, pemberdayaan dan pengembangan SDM Pertanian menjadi agenda prioritas Kementan untuk mendongkrak produktivitas. Menindaklanjuti arahan Mentan dan instruksi Kepala BPPSDMP, Kepala Bapeltan Lampung, Dadan Sunarsa menjelaskan bahwa dalam rangka mendukung program pembangunan pertanian, maka diperlukan peningkatan sumber daya manusia yang berkompeten dan profesionalisme. Keikusertaan Bapeltan Lampung dalam kompetisi ini memperkenalkan bahwa pembelajaran pertanian pada petani dan masyarakat umum di Lampung baru sekedar secara teori atau otodidak sehingga dibutuhkan satu inovasi yang mampu memberikan edukasi pengetahuan praktek melalui konsep mini agrowisata. Inovasi Mini Agrowisata Pemanfaatan Lahan Untuk Edukasi (MinTa PLUEs) merupakan satu-satunya inovasi pertanian dengan konsep agrowisata di Lampung yang menggabungkan pendidikan secara teori dan aplikasi sehingga dengan inovasi ini kebutuhan pendidikan dan pelatihan dengan lebih aplikatif dapat terpenuhi. Penataan mini agrowisata selalu dilakukan dengan membuat sistem zonasi berdasarkan jenis tanaman yang dibudidayakan, diantaranya, zonasi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, buah dan inkubator agribisnis Selain itu, pembuatan jogging track yang telah diresmikan langsung oleh Kepala BPPSDMP merupakan bagian dari rencana pengembangan mini agrowisata di Bapeltan Lampung. Adanya jogging track ini, masyarakat sambil joging dapat menikmati suguhan pemandangan berbagai jenis tanaman mulai dari buah-buahan, sayur-sayuran, tanaman perkebunan yang terbentang luas di lahan Bapeltan Lampung. Harapannya, inovasi pelayanan masyarakat yang digagas oleh Bapeltan lampung ini dapat menjadi salah satu inovasi unggulan dari UPT BPPSDMP dan mudah ditransfer serta direplikasi oleh unit lain sehingga inovasi ini bottom-up. Jadi, ada keterlibatan penyuluh, kepala dinas, pebisnis, tidak hanya petani saja. Inovasi ini berperan sangat penting dalam membimbing petani agar bisa menghasilkan produksi dengan baik. Bagaimana petani menerapkan Good Agriculture Practices (GAP), menggunakan pupuk berimbang, serta mekanisasi pertanian dan pengendalian hama dan penyakit secara ramah lingkungan. “MinTa PLUEs adalah bagaimana bentuk kepedulian kita selaku aparatur di bidang pertanian dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia pertanian dalam menerapkan teknologi pertanian guna mendukung kemajuan pertanian Indonesia yang maju. mandiri dan modern.”Ungkapnya. (rls/asf)

Sumber: