SMA EIBOS Lampung Juarai LKTI Tingkat Nasional 2025

--
LAMPUNG SELATAN - Sekolah di Lampung, Emer Islamic Boarding School berhasil meraih juara 1 pada Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Tingkat Nasional 2025 bidang Kimia. Tim Kimia SMA EIBOS yang berhasil menyabet juara pertama pada ajang bergengsi ini adalah siswa kelas 10 EIBOS bernama Aisyatara Aquilla dan Athaya Hafinda Tsuroyya.
Dalam LKTI Nasional 2025, Aisyatara dan Athaya membuat sebuah produk Bernama ZEARUS yaitu bioplastik biodegradable yang terbuat dari kulit jeruk dan tongkol jagung.
“Penelitian kami berfokus pada pembuatan bioplastik biodegradable berbasis kulit jeruk dan tongkol jagung. Produk ini kami beri nama ZEARUS. Tujuannya adalah menciptakan alternatif plastik yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah organik yang sering dianggap tidak berguna. Kami ingin menunjukkan bahwa bahan- bahan alami ini ternyata punya potensi besar sebagai solusi terhadap pencemaran plastic” katanya, Kamis (15/5/2025).
Aisyah menjelaskan, ide penelitiannya bersama Athaya ini muncul dari keprihatinan mereka terhadap masih banyakanya sampah plastik yang sulit terurai. Oleh karenanya mereka membuat bahan yang mirip plastik, namun berasal dari bahan-bahan alami agar setelah menjadi limbah bisa terurai dengan mudah.
“Seperti yang kita tahu sampah plastik itu kan banyak sekali dan sulit terurai. Lalu kita menemukan bahwa limbah dapur berupa kulit jeruk dan tongkol jagung ternyata jarang dimanfaatkan kembali alias terbuang sia-sia. Dari situ, kami mulai cari tahu lewat jurnal-jurnal ilmiah dan akhirnya menemukan potensi kedua bahan tersebut sebagai bahan dasar bioplastik,” jelasnya.
Lalu Athaya menambahkan, proses penelitian dari pengumpulan ide, studi literatur, percobaan laboratorium, hingga penyusunan karya tulis dan presentasi membutuhkan waktu kurang lebih 2 bulan lamanya.
“Prosesnya cukup panjang karena kami juga perlu melakukan beberapa uji seperti uji ketahanan dan biodegradabilitas. Salah satu kesulitan yang dihadapi kami saat proses LKTI ini adalah saat proses eksperimen, karena komposisi bahan harus benar-benar tepat supaya bioplastiknya bisa terbentuk dan tidak mudah retak atau rusak. Selain itu, membagi waktu antara sekolah, tugas, dan penelitian juga jadi tantangan tersendiri. Tapi karena kerja tim kami solid, semuanya bisa terlewati,” terangnya.
Athaya berharap ZEARUS nantinya bisa dikembangkan lebih lanjut dan suatu hari bisa digunakan secara luas sebagai pengganti plastik konvensional. Selain itu, mereka juga ingin terus meneliti dan berinovasi di bidang lingkungan, supaya anak-anak muda bisa ambil bagian dalam menjaga bumi.
Kemudian, Guru Kimia EIBOS sekaligus Guru Pembina LKTI Nasional 2025 Bidang Kimia Tim EIBOS, Nurul Khumairoh, S.Pd., menyampaikan rasa senang dan bangganya atas prestasi yang didapatkan anak didiknya tersebut.
Apalagi dua tim EIBOS lain yaitu tim dari Cheva Saimona dan Denova Ratuliyu dengan judul Inovasi Oria: Alternatif Biodetergen Saponin Daun Oleander dan Brugmansia Menuju IBSAP 2045 serta tim dari Rissana Putri Diasa dan Siti Mutiara Fahmi dengan judul Uji Fitokimia Ekstrak Kulit Semangka dan Kulit Lemon Sebagai Teh Peningkat Imun juga lolos hingga babak final.
“Saya sangat senang melihat semangat anak-anak dalam penelitian ilmiah dan bereksperimen ini. Sebenarnya ada beberapa kendala yang kami jumpai ketika penelitian berlangsung. Misalnya kekurangan sampel hingga ada yang harus di lakukan pengulangan sampel. Namun mereka tidak patah semangat dan mau terus berjuang,” katanya.
Ia berharap kedepannya, siswa-siswi eibos bisa termotivasi untuk terus mengajar prestasi, dan memahami bahwa kegagalan jangan sampai menghentikan langkah kita, tapi menjadi batu loncatan kesuksesan kita.
“Gagal itu bukanlah akhir, ketika gagal kita bisa coba lagi. Selagi muda mari habiskan jatah gagal kita. Semakin cepat kamu belajar berjalan semakin cepat kamu akan berlari,” kata dia.
Sumber: