Walikota Eva Dwiana Semangat Bangkitnya UMKM di Bandarlampung
BANDARLAMPUNG - Kota Bandarlampung menjadi salah satu kota yang terdampak adanya pandemi Covid-19. Salah satu yang menjadi korban keganasan Covid-19, yaitu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM) di Kota Tapis Berseri. Tidak mudah bagi UMKM di Kota Bandarlampung ini untuk bangkit, perlu perjuangan dan kerja keras bersama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung dan pelaku UMKM. Dukungan besar Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana membuat UMKM di Kota Tapis Berseri ini cepat bangkit dan perekonomian mulai kembali pulih. Program Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana yang sangat mendukung kemajuan UMKM menjadi semangat para pelaku UMKM untuk terus berjuang bangkit melawan keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Salah satu programnya, yaitu mendirikan Taman UMKM Bung Karno, dimana setiap hari Sabtu dan Minggu pagi pelaku UMKM bisa menjajakan dagangannya disepanjang Jalan Gatot Subroto. \"Taman UMKM Bung Karno ini bisa dimanfaatkan bagi para pelaku UMKM untuk memperkenalkan produknya. Masyarakat juga bisa mencicipi atau membeli produk-produk yang dijajakan para pelaku UMKM. Ini tidak lain sebagai bentuk komitmen Pemkot Bandarlampung untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat,\" ujar Bunda Eva, sapaan akrabnya beberapa waktu lalu. Selanjutnya, memberikan pinjaman modal tanpa bunga bagi para pelaku UMKM dengan bekerjasama dengan bank milik pemerintah. Orang nomor satu di Kota Tapis Berseri ini mengatakan, bantuan modal tanpa bunga ini diberikan untuk membantu UMKM agar cepat pulih di masa pandemi Covid-19. \"Tidak ada persyaratan khusus bagi UMKM yang ingin mengajukan bantuan ini, cukup menunjukkan dokumen kependudukan warga Bandarlampung dan surat izin usaha,\" jelas Bunda Eva. Salah satu Industri Kecil Menengah (IKM) binaan Dinas Perindustrian Kota Bandarlampung, yaitu Keripik Pisang Shinta yang sukses menjadi salah satu ikon oleh-oleh di Provinsi Lampung, khususnya Kota Bandarlampung. Selain itu, Bandarlampung juga memiliki sentra unggulan lain, seperti sentra tapis, sulam usus, batik Lampung, kaos motif Lampung, kopi, emping melinjo, dan pengolahan ikan teri. “Pemkot Bandarlampung melalui Dinas Perindustrian memiliki sekitar 700 IKM dari delapan sentra unggulan, baik yang sudah maju maupun yang sedang berjuang untuk lebih berkembang,” ujar Kepala Dinas Perindustrian Kota Bandarlampung, Adiansyah. Adiansyah mengungkapkan, pembinaan yang dilakukan yaitu melalui programpelatihan, bantuan peralatan/mesin, membantu pemasaran melalui pameran dan even besar, salah satunya dalam waktu dekat adalah HUT ke-22 Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang akan dilaksanakan di Kota Bandarlampung. “Semoga kegiatan HUT ke-22 Apeksi nanti menjadi ajang lebih dikenalnya produk UMKM dan IKM yang ada di Kota Bandarlampung, sehingga perekonomian kita semakin lebih baik lagi,\" kata dia. Kemudian, Pemkot Bandarlampung juga akan membangun pasar modern yang berbentuk pasar tradisional. Pasar ini akan dipercantik supaya bersih dan tidak kumuh lagi. \"Mudah-mudahan semua pedagang senang. Bunda berharap kalau sudah terlaksana nanti, Bunda minta pedagang dan pembeli harus menjaga kecantikannya, baik itu kebersihan maupun fasilitasnya,\" kata Bunda Eva. \"Pasar modern ini tentu akan lebih rapi dari pasar yang sekarang, sehingga penjual dan pembeli akan merasa nyaman dalam melakukan transaksi jual beli,\" pungkas Bunda Eva. (DEKA)
Sumber: