Proyek SPAM TA 2022 di Pesawaran Kembali Mencuat. Dinas PUPR Berikan Penjelasan
Reporter:
Admin|
Editor:
Admin|
Jumat 14-02-2025,09:05 WIB
--
PESAWARAN.LAMPUNG NEWS PAPER- Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)di kecamatan Kedondong dan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran yang dilaksanakan pada 2022 silam dan menelan anggaran sekitar Rp 8 miliar kembali menuai sorotan di media sosial.
Dalam akun media sosial dengan nama PESAWARAN menyebutkan bahwa masyarakat Pesawaran meminta kepada Kejaksaan Agung untuk mengaudit dan memeriksa bupati Pesawaran dari tahun 2015 hingga 2025
Unggahan tersebut mendapat reaksi dari para netizen. Diantaranya akun atas nma ocoy mengatakan " kadisnya saat itu mengundurkan diri karena proyek itu dan banyak lagi termasuk masalah penjualan mobil dinas dll"
Kemudian akun bigbel dan patih purna meminta lanjutkan KPK. Selanjutnya akun dengan nama Badot yang ngetag @partaigerindra mengungkapkan " cb periksa bupati Lampung yang ada di Pesawaran,dari dia menjabat blm pernah di sentuh masalah hukum.
Postingan ditiktok berdurasi 00:45 detik tersebut mendapat 263 like dan 41 komentar.
Salah satu Warga di Desa Pasar Baru, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran mengaku tidak pernah sama sekali menikmati air dari proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) senilai Rp 8 miliar. Hal itu disampaikan oleh beberapa orang warga bahkan ketua RT mereka mengaku tidak pernah menikmati air dari proyek SPAM yang dibangun oleh Pemkab Pesawaran. Zainal (45) warga Kebon Pisang saat dikonfirmasi mengaku sejak dipasang pipa SPAM di wilayah mereka tidak pernah keluar air sama sekali.
"Hingga saat ini tidak pernah saya nikmati karena airnya memang enggak ada sejak dipasang pipa disini, " katanya, Kamis 13 Februari 2025
Dijelaskan bahwa pipa SPAM hanya sampai di depan jalan tidak masuk ke halaman rumah warga dan tidak pernah ada petugas baik dari dinas memberi tahu kepada mereka.
"Itu pipa airnya hanya sampai di depan jalan enggak sampai ke dalam rumah panjangnya paling cuma satu meter. Hanya srayat aja supaya dana bisa cair, " ujarnya.
Hal berbeda disampaikan oleh, Safri (63) dia mengaku saat awal diresmikan dia pernah menampung air namun hanya dapat setengah ember sehingga dia membuat sumur untuk kebutuhan air minum.
"Awalnya dulu pernah ngalir cuma dapat setengah ember itupun hanya buat basuh muka aja. Sudah lebih setahun ini, airnya sudah enggak pernah ngalir lagi, "kata Safri.
Dia menjelaskan keberadaan SPAM tersebut tidak pernah ada sosialisasi baik dari Dinas terkait dari Kabupaten Pesawaran. Mereka tahu hanya dari para pekerja bahwa ada pemasangan pipa SPAM dan airnya gratis.
" Untuk sekarang ini, sebenarnya butuh enggk butuh karena kebanyakan warga sudah pada buat sumur gali masing masing setiap rumah. Sayang aja kalau buat proyek kayak gini enggak bisa dinikmati oleh masyarakat, "ujarnya.

Sementara Kepala Dinas PUPR Zainal Fikri saat dimintai keterangan terkait unggahan tersebut pada Jumat 14 Februari 2025 membantah bahwa proyek SPAM gagal. Karena pada saat akan serah terima dengan pihak PDAM sudah dilakukan running tes dan air menyala. Dimana, saat ini jaringan baru terkesan tidak berfungsi lantaran, sumber air dari jalur lama belum dipindahkan ke jalur baru. Hal itu merupakan kewenangan dari pihak PDAM
“ Pada saat pembangunan memang ada beberapa kendala, tapi sudah kita perbaiki dan kita sudah running tes dan nyala hingga ke rumah rumah. Bahkan ada bukti foto dan videonya. Tapi masalahnya sumber air dibuat cabang dari jalur lama ke jalur baru. Kalau dinyalakan bersamaan, sumber air gak cukup. Karena tujuan awal ingin menutup jaringan lama,”ujarnya
Fikri menjelaskan bahwa tujuan membangun SPAM itu yakni memindahkan jaringan (pipa) yang lama ke jaringan baru. Karena jaringan lama sudah banyak kebocoran dan banyak masyarakat yang mengambil secara liar serta pelanggan banyak yang sudah tidak membayar, sehingga akan dilakukan penataan oleh PDAM
“ Dan itu sudah kita serah terima ke PDAM, jika perlu ada yang kita perbaiki, maka masih menjadi tanggungjawab kami. Saat ini tugas PDAM yang memindahkan masyarakat pengguna air ke jalur baru yang hingga ini belum tuntas tuntas. Apa permasalahannya, PDAM yang memahami hal tersebut,”jelasnya
Diakui Fikri pihaknya belum berani menutup jalur lama untuk dipindahkan kejalur baru. Karena semua pelanggan belum terpindahkan ke jalur baru.
“ Kita sudah siapkan buka tutup jalur antara jalur lama ke jalur baru. Kita belum berani membukanya. Jadi kesannya SPAM terkesan tidak berfungsi atau tidak ada air,”tambahnya
Mantan Kabid Bina Marga ini menjelaskan bahwa anggaran pembangunan SPAM sekitar Rp 8 miliar tersebut dengan lokus 4 titik pelayanan diantaranya pasar baru, kota jawa dan titik lainnya masing masing senilai Rp 2 miliar
“ Waktu itu kita minta audit BPK, karena mereka masih fokus di jalan, karena waktu terbatas sehingga tidak diprioritaskan,”pungkasnya
Sumber: