Unila Bahas Eksistensi Lampung Jalur Rempah Lada

Unila Bahas Eksistensi Lampung Jalur Rempah Lada

BANDARLAMPUNG - Universitas Lampung (Unila) melalui Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Unila menggelar Seminar Nasional bertajuk “Memperteguh Eksistensi NKRI Melalui Jalur Rempah Lada Lampung sebagai Warisan Sejarah Dunia” di Aula J FKIP Unila, Bandarlampung, Kamis (24/3).
Hadir sebagai narasumber, Sejarawan Maritim dan Dosen UIN Raden Intan Lampung Dr. Abd. Rahman Hamid, M.Si., Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kemendikbudristek Dr. Restu Gunawan, M.Hum., Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia sekaligus Dekan FPIPS UPI Bandung Dr. Agus Mulyana, Ketua IKA Pendidikan Sejarah dan Dirut PT Wahana Semesta Merdeka (Holding Lampung Newspaper) Yanto Purwogiono, S.Pd., serta Ketua Program Studi Magister IPS FKIP Unila Dr. Risma Margaretha Sinaga, M.Hum.
Ketua Panitia Seminar Nasional Yustina Sri Ekwandari, S.Pd., M.Hum., menyebutkan, seminar nasional ini diikuti para guru, dosen, dan mahasiswa berjumlah 300 orang dan pemakalah sebanyak 53 orang secara luring dan daring melalui Zoom Meeting dan Live Streaming Youtube.
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama Unila dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Masyarakat Sejarawan Indonesia, Forum Perkumpulan Program Studi Pendidikan Sejarah se-Indonesia, Eduspot FKIP Unila, dan Prodi Pendidikan Sejarah.
Yusnita menambahkan, latar belakang diusungnya tema seminar nasional ini didasari pada pengalaman historis Lampung yang pernah menjadi penghasil rempah, khususnya penghasil lada terbesar di Lampung.
Lampung dengan predikat dan julukan Tanah Lado sudah melekat dan menjadi komoditas primadona rempah-rempah yang diekspor ke berbagai penjuru dunia sejak abad ke-16. “Dasar landasan historis itu menginisiasi prodi pendidikan sejarah menyelenggarakan seminar nasional sejarah dengan mengangkat tema jalur rempah,” ujarnya.
Di kesempatan terpisah, Rektor Unila Prof. Dr. Karomani, M.Si., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar nasional yang secara langsung menunjukkan eksistensi Lampung dilihat dari histori sejarah rempah serta berbagai kajian sejarah lainnya.
Karomani pun memperkuat pandangannya dengan mengutip pernyataan Bung Karno ‘Jangan Pernah Melupakan Sejarah’, karena yang tidak tahu sejarah akan sulit meraba masa depan.
“Saya menyambut gembira penyelenggaraan kegiatan ini sebagaimana kita ketahui lada Lampung merupakan komoditas penting yang perlu diangkat kajiannya dan tentu saja didukung penelitian lebih lanjut,” katanya.
Pada seminar ini hadir pula ketua senat Unila, dekan dan wakil dekan FKIP Unila, kepala UPTD Museum Lampung, perwakilan UPDT Museum Nasional Ketransmigrasian, ketua MGMP Sejarah Provinsi Lampung, ketua MGMP Sejarah Kota Bandarlampung dan Kabupaten Lampung Selatan, Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia Provinsi Lampung, serta para ketua jurusan dan program studi di lingkungan FKIP Unila. (dka/apr)

Sumber: