OJK Dorong Sektor Jasa Keuangan Aktif Lakukan Pembiayaan pada UMKM Lampung
Reporter:
Redaksi Lampung Newspaper|
Editor:
Redaksi Lampung Newspaper|
Selasa 01-03-2022,16:24 WIB
Bandarlampung - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung mendorong sektor jasa keuangan untuk lebih aktif melakukan pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang diharapkan mampu mempercepat pemulihan perekonomian di wilayah Provinsi Lampung.
Kepala OJK Provinsi Lampung, Bambang Hermanto mengatakan, kinerja Perbankan Industri Jasa Keuangan khususnya di Provinsi Lampung, pada triwulan IV 2021 menunjukkan perkembangan yang menggembirakan sehingga diharapkan mampu memulihkan perekonomian.
\"Total Aset perbankan pada triwulan IV–2021 mengalami pertumbuhan positif jika dibandingkan dengan triwulan IV–2020, yaitu meningkat sebesar Rp11,18 triliun atau tumbuh sebesar 11,56 persen dari Rp96,73 triliun menjadi Rp107,91 triliun (yoy),\" ujar Bambang, saat memberikan penjelasan mengenai kinerja sektor jasa keuangan Triwulan IV Tahun 2021 secara daring, Selasa (1/3).
Bambang menjelaskan, pada triwulan IV –2021, penyaluran kredit UMKM oleh sektor Perbankan tercatat mengalami peningkatan share dari triwulan IV – 2020 dan triwulan sebelumnya masing-masing sebesar 30,57 persen dan 30,98 persen dari total kredit menjadi 31,25 persen pada akhir tahun 2021.
\"Secara nominal, penyaluran kredit di sektor UMKM pada triwulan IV–2021 mengalami peningkatan sebesar Rp1,61 triliun (7,71 persen) dari Rp20,89 triliun pada triwulan IV–2020 menjadi Rp22,50 triliun pada posisi Triwulan IV –2021 (yoy),\" ungkapnya.
Bambang menyampaikan, pembiayaan kepada sektor UMKM juga dilakukan oleh lembaga pembiayaan non bank yakni seperti PT. PNM, PT. Pegadaian (persero), Lembaga Keuangan Mikro, Fintech P2P Lending dan Securities Crowd Funding yang memang memiliki segmentasi pasar utama kepada sektor UMKM.
“Berbagai upaya juga terus dilakukan OJK Lampung untuk mendukung pengembangan usaha maupun pembiayaan kepada UMKM antara lain dengan mendorong penyaluran pembiayaan secara digital baik melalui inisiasi masing-masing lembaga jasa keuangan maupun melalui kolaborasi antara perbankan dengan Fintech P2P Lending,\" jelasnya.
Selain itu, memperluas akses UMKM terhadap sumber-sumber pembiayaan maupun akses pelatihan pengembangan kapasitas usaha, antara lain melalui Forum Ekspor Lampung untuk pembiayaan UMKM Ekspor, Kegiatan Bussiness Matching UMKM dengan Lembaga Jasa Keuangan, dukungan terhadap program Bangga Buatan Indonesia (BBI) serta monitoring dan evaluasi penyaluran KUR.
\"Penyaluran kredit juga tumbuh sebesar Rp3,69 triliun atau 5,39 persen jika dibandingkan dengan periode triwulan IV –2020 (yoy) dari Rp68,34 triliun menjadi Rp72,02 triliun,\" katanya.
“Permintaan kredit yang meningkat didorong oleh peningkatan pemulihan dunia usaha dan dukungan kebijakan-kebijakan dari pemerintah, OJK dan lembaga lain yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK)” ujar Bambang.
Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Lampung, Aprianus John Risnad mengatakan, untuk kinerja Industri Keuangan Non Bank (IKNB), kinerja Perusahaan Pembiayaan di Triwulan IV – 2021 secara year on year (yoy) dalam melakukan penyaluran pembiayaan mengalami pertumbuhan sebesar Rp 16 miliar atau 0,21 persen yaitu dari Rp 7,701 triliun pada triwulan IV –2020 menjadi Rp 7,717 triliun.
\"Sementara di industri asuransi, secara umum untuk total pendapatan premi asuransi meningkat sebesar Rp 532 miliar atau 34,87 persen (yoy). Peningkatan terbesar didorong oleh peningkatan pendapatan premi asuransi jiwa baik konvensional maupun syariah yang masing-masing tumbuh sebesar 57,11 persen (yoy),\" ujar Aprianus John.
Untuk Lembaga Keuangan Mikro (LKM), penyaluran kredit atau pembiayaan LKM baik konvensional maupun syariah tumbuh 2,22 persen atau naik sebesar Rp 429 juta, sedangkan penghimpunan dana masyarakat tumbuh 24,96 persen atau naik Rp 2,03 miliar.
\"Kemudian untuk dana pensiun, selama tahun 2021, jumlah aset dana pensiun di Provinsi Lampung meningkat sebesar Rp 9,47 miliar atau tumbuh 6,09 persen (yoy). Sejalan dengan peningkatan aset, investasi dana pensiun di Provinsi Lampung juga mengalami peningkatan sebesar Rp9,69 Miliar atau tumbuh 6,35 persen (yoy),\" pungkasnya. (rls)
Sumber: