Parosil Beberkan Keluhan Petani Sayur, Gubernur Mirza Janji Stop Pasokan Dari Luar
--
LAMPUNGBARAT,LAMPUNGNEWSPAPER.COM--Bupati Lampung Barat (Lambar) Parosil Mabsus mendampingi Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal bertemu masyarakat Kecamatan Sukau yang berlangsung di Pekon Tanjung Raya, Kamis 18 Desember 2025.
Hal itu tidak disia-siakan Parosil Mabsus untuk curhat terkait potensi yang berada di Kabupaten penghasil sayur-mayur tersebut.
Dalam sambutannya, Parosil Mabsus menjelaskan masyarakat Lampung Barat mayoritas berprofesi sebagai petani padi, kopi dan sayur-mayur.
Namun dikatakan Parosil Mabsus, sejauh ini masih mengalami beberapa kendala sehingga membuat kurang maksimalnya penghasilan masyarakat.
BACA JUGA:Parosil Mabsus Ingatkan Nakes Utamakan Pelayanan Prima Bukan Live TikTok
BACA JUGA:Wujudkan Legalitas Usaha Petani Kopi, Parosil Tebitkan 151 STDB
Seperti terkait pertanian padi, Parosil Mabsus menuturkan di Lampung Barat belum memiliki pabrik pengolahan padi. Kemudian, sayur-mayur masih sering kali petani mengalami kerugian hal tersebut disebabkan tidak stabilnya harga ditingkat petani.
"Pasokan beras untuk kebutuhan SPPG, kita masih mengambil dari Kabupaten tetangga. Sayurannya pun belum bisa seutuhnya dari lokal, karena menurut ahli gizi kandungan pestisidanya masih tinggi," kata Parosil Mabsus.
Menanggapi curhatan Bupati Lampung Barat, Gubernur Lampung menjelaskan penyebab terjadinya harga sayur-mayur selama ini tidak setabil hal itu disebabkan adanya kiriman sayur-mayur dari luar daerah Lampung.
Sehingganya sayur-mayur yang berasal dari Lampung, khsusunya Lampung Barat harus mengikuti harga dari luar daerah.
Pria yang akrab disapa Mirza menjanjikan, kedepan tidak boleh lagi ada sayuran dari luar Provinsi Lampung masuk ke Lampung selagi Kabupaten-kabupaten di daerah Lampung mampu memasok kebutuhan.
"Bagaimana caranya kita memanfaatkan potensi-potensi yang ada di Lampung termasuk sayuran, agar masyarakat makmur," ungkapnya.
Namun, Gubernur Lampung juga mengingatkan kepada petani agar mengurangi penggunaan pestisida, hal itu supaya hasil pertanian di Lampung Barat dapat diolah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG).
Terkhir, Gubernur Lampung menjanjikan pihaknya akan menyediakan pabrik olahan gabah untuk mendukung sektor pertanian padi di Lampung Barat.
Sumber: