PESBAR,LAMPUNGNEWSPAPER - Sejumlah wilayah di Pesisir Barat terdampak banjir, Rabu (22/11) sekitar pukul 02.00 WIB. Hal ini setelah diguyur hujan deras sejak Selasa (21/11) malam hingga Rabu (22/11) dini hari.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejumlah wilayah yang terdampak banjir selain di wilayah Pekon Gunungkemala Timur, Kecamatan Waykrui, juga sejumlah wilayah Kecamatan Pesisir Tengah, seperti di Kelurahan Pasar Kota maupun wilayah lainnya.
Genangan air juga sempat terjadi di wilayah Pekon Mandiri Sejati, Kecamatan Krui Selatan.
Camat Pesisir Tengah Tri Heri Purwanto mengatakan bahwa sejumlah wilayah di Kecamatan Pesisir Tengah memang sempat dilanda banjir akibat hujan deras yang berdampak aliran sungai di wilayah ini meluap hingga ke pemukiman warga. Bahkan sampai jalan lintas barat (jalinbar) di wilayah ini.
BACA JUGA:Polisi Selidiki Laporan Percobaan Penculikan Anak
“Kondisi banjir sudah berangsur surut. Begitu juga genangan air di pemukiman warga mulai berangsur surut,” katanya.
Sementara Camat Krui Selatan Akhmad Firsada Indah mengatakan bahwa di wilayah Pekon Mandiri Sejati memang sempat terdampak banjir akibat luapan Way Mahnai.
’’Memang di wilayah ini terjadi hujan cukup deras dan berlangsung lama. Hujan menyebabkan banjir hingga ke pemukiman warga dan juga sampai jalan raya. Bahkan sempat mengakibatkan kemacetan kendaraan. Pada pukul 04.00 WIB, kondisi banjir berangsur surut dan arus lalu lintas juga sudah lancar. Kita akan tetap melakukan pemantauan pasca terjadinya banjir di wilayah ini,” jelasnya.
Di lain pihak, Peratin Gunungkemala Timur, Kecamatan Waykrui, Edison Surya, mengatakan guyuran hujan deras menyebabkan aliran Way Krui meluap.
“Akibat aliran Way Krui meluap, sejumlah rumah warga dan fasilitas umum terendam banjir. Banjir mulai surut tapi air hujan masih mengguyur,” katanya.
Akibat banjir tersebut, kata Edison, 10 unit rumah warga, satu taman pendidikan Alquran, dan satu tempat pemakaman umum terdampak sehingga warga harus mengungsi ke rumah sanak saudara yang lebih aman,’’ katanya.
Ketika terjadi banjir, kata Edison, warga bergotong-royong melakukan pembersihan dan penanganan agar banjir tidak berdampak parah. ’’Terutama mengamankan barang berharga milik masyarakat,’’ ungkapnya.(*)