Sementara itu, Sawi Zaidi kepada wartawan usai memberikan laporan menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (8/11) pagi. Ketika itu mereka sedang membangun pondok di Desa Bakung Ilir, Gedungmeneng, Tuba.
Bentrokan bermula saat oknum keamanan PT SIL mendatangi lokasi pembangunan pondok yang dilakukan korban.
Sempat terjadi adu mulut saat itu. Sebab, oknum keamanan PT SIL meminta agar pondokan tersebut dibongkar. Hingga akhirnya terjadi peristiwa dugaan kekerasan terhadap warga.
Saat peristiwa terjadi diduga juga sempat ada pengancaman dengan senjata api dan tembakan ke udara. Atas peristiwa tersebut, korban masyarakat membuat laporan resmi ke Polda Lampung pada Rabu (8/11) malamnya.
BACA JUGA:2 Orang Pelajar Di Bakauheni Jadi Korban Begal, Modus Pembegal Pura-pura Habis Bensin
Bentrok antara pihak keamanan PT SIL dengan warga juga terekan dalam video berdurasi 29 detik. Tampak sekumpulan orang diduga oknum pekerja dan satpam PT SIL yang rata-rata memegang tongkat melempari sebuah tenda dengan terpal berwarna biru.
Mereka tengah mengusir warga yang ada di tenda tersebut untuk pergi dari lokasi tersebut. Peristiwa tersebut dikabarkan terjadi di Kilometer (KM) 26, Kampung Bakung Ilir, Kecamatan Gedung Meneng.
Seorang warga yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan, ia bersama 12 orang warga lainnya telah 29 hari melaksanakan aktivitas bercocok tanam yang diklaim merupakan lahan mereka. “Tiba-tiba ratusan orang datang dan mengusir kami,” katanya.
Peristiwa tersebut kemudian semakin chaos dan mengakibatkan beberapa orang mengalami luka. Mereka lalu berobat dan melakukan visum di RSUD Menggala pasca peristiwa itu. (*)