SIDOMULYO ,LAMPUNGNEWSPAPER – Puluhan pedagang pada kegiatan Gebyar UMKM di Kecamatan Sidomulyo mengeluhkan tingginya tarif lapak berjualan.
P a nitia dinilai mencari untung dari para pedagang kecil dengan mamasang tarif pembayaran tinggi.
Pedagang dipatok harga sebesar Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu oleh pihak penyelenggara agar bisa berjualan di kegiatan Sidomulyo Fair tersebut.
Salah satu pedagang eskrim menceritakan, dirinya harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 300 ribu untuk mendapatkan lapak berjualan selama kegiatan Sidomulyo Fair berlangsung.
BACA JUGA:Dinas PUTR Kota Metro Janji Secepatnya Perbaiki Kerusakan Jalan Irigasi Pingled
“Awalnya saya itu diminta uang sebesar Rp 100 ribu, itu dikasih tempat di belakang panggung utama. Karena sepi kemudian saya minta pindah lapak di dalam panitia kembali meminta tarif sebesar Rp 300 ribu. Dua kali diminta bayaran,” kata Vino Selasa (26/9) kemarin.
Sebagai pedagang kecil, bagi Vino tarif yang dipatok oleh pihak panitia terlalu tinggi. Sementara minat pembeli pengunjung di kegiatan tersebut sangat rendah.
“Kita enggak dapat untung, Mas, habis untuk bayar lapak sama operasional saja. Pada malam pembukaan pengunjung memang ramai, tapi minat pembelinya dikit. Karena sekarang ini paceklik musim kemarau,” kata Vino.
BACA JUGA:Tiga Hari Tenggelam, Warga Gedung Meneng Tuba Akhirnya Ditemukan
Pedagang lain juga mengungkapkan keluhan yang sama. Salah satu pedagang mainan anak-anak dimintai tarif sebesar Rp 500 ribu untuk berdagang selama kegiatan Sidomulyo Fair berlangsung. Uang lapak tersebut ditarik oleh oknum wartawan.
Padahal kata dia, kegiatan yang dibuka sejak Sabtu pekan lalu itu untuk mendongkrak pelaku UMKM. Sayangnya dimanfaatkan panitia untuk meraup keuntungan dari para pelaku UMKM.
“Pembayarannya dua kali. Kita peda gang kecil ini enggak dapat untung sampai hari terakhir ini. Yang untung itu panitia, padahal kegiatan ini untuk mendongkrak pelaku UMKM pedagang kecil seperti kita ini,” pungkasnya. (vid)