Para pejuang yang gugur kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi dan dimakamkan dengan atau tanpa identifikasi.
Para pejuang yang selamat akhirnya dapat kembali berkumpul dengan keluarga setelah sekian lama terpisah selama masa perjuangan.
Momen pertemuan kembali para pejuang dengan keluarga pada tanggal 29 Juni 1949 ini kemudian dijadikan peringatan sebagai Hari Keluarga Nasional.
Perjuangan membangun bangsa Indonesia dan membangun keluarga adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Membangun keluarga berarti juga membangun bangsa.
Peringatan Hari Keluarga merupakan upaya untuk mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga.
Keluarga memiliki peran dalam memperkuat ketahanan nasional dan mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kekuatan dalam membangun suatu bangsa akan muncul dari keluarga.
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2014 tentang Hari Keluarga Nasional, tanggal 29 Juni ditetapkan sebagai Hari Keluarga Nasional dan bukan merupakan hari libur.
Prof. Dr. Haryono Suyono adalah inisiator dari Hari Keluarga Nasional.