“Selama ini yang ditonjolkan selalu angka-angka ekonomi,” Tapi jarang dihitung kerugian ekologisnya. Kalau tanah rusak, air hilang, dan masyarakat sakit-sakitan, siapa yang menanggung biayanya?”ujar Sudirman Dewa, Ketua DPP Keramat
Inilah dilema yang selalu muncul di daerah kaya sumber daya: bagaimana menyeimbangkan kepentingan investasi dengan hak rakyat dan kelestarian lingkungan.
*Penutup: Dari Lampung untuk Generasi Mendatang*
Perjuangan ukur ulang HGU PT SGC kini telah melampaui sekadar isu lokal. Ia menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan agraria sekaligus peringatan tentang pentingnya menjaga lingkungan
Di Lampung, tanah bukan sekadar ruang. Ia adalah kehidupan, budaya, dan warisan untuk anak cucu. Ketika tanah hilang, maka hilang pula ruang hidup dan masa depan.
Perjuangan ini bukan hanya perjuangan petani, aktivis, atau masyarakat adat. Ia adalah perjuangan kita semua. perjuangan untuk memastikan bahwa pembangunan tidak menelan hak rakyat, dan bahwa bumi yang kita tinggalkan masih layak dihuni generasi mendatang.
“Tanah ini milik kita semua, Kalau kita diam, siapa lagi yang akan menjaganya?”kata Indra Musta'in dengan semangat perjuangannya.