Bandar Lampung Raih Insentif Fiskal Rp6,5 Miliar Dari Pengendalian Inflasi
--
BANDARLAMPUNG - Bandar Lampung sukses meraih insentif fiskal sebesar Rp6,5 miliar dari Kementerian Keuangan karena telah berhasil dalam pengendalian inflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bandar Lampung, Akhmad Nasrudin mengumumkan, inflasi di Bandar Lampung tercatat sebagai yang terendah di Lampung, yaitu sebesar 2,25 persen.
Akhmad menjelaskan, dari 388 komoditas yang dipantau, komoditas-komoditas tersebut dikelompokkan ke dalam 11 kategori, termasuk makanan, minuman, tembakau, pakaian, alas kaki, dan perumahan.
Kenaikan harga yang signifikan pada dua bulan terakhir terjadi pada emas dan kopi bubuk. Namun, beberapa komoditas mengalami penurunan harga pada bulan Juni, seperti bawang merah yang turun sebesar 24 persen, daging ayam ras turun 5 persen, serta ikan nila, bawang putih, bayam, dan pepaya.
“Untuk bulan Juni ini, inflasi kita cukup terkendali dengan angka 0,44 persen. Target inflasi kita adalah antara 1,5 hingga 3,5 persen, dan pencapaian ini diapresiasi oleh Kementerian Dalam Negeri,” ujar Akhmad.
Ia menambahkan bahwa setiap minggu, ada rapat pengendalian inflasi yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri untuk memastikan inflasi tetap terkendali.
Selain itu, Akhmad menyampaikan, mengenai pengukuran kemiskinan yang didasarkan pada kemampuan memenuhi kebutuhan pokok, yaitu 2100 kilokalori per hari per orang, serta kebutuhan non-makanan.
Batas kemiskinan dihitung dalam rupiah dengan ambang batas Rp787 ribu per orang per bulan. Bantuan beras sering dikonversi ke nilai rupiah dalam pengukuran ini.
Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana menyampaikan, rasa syukur atas kerja keras yang telah dilakukan.
“Alhamdulillah, kami bisa melaksanakan semua kegiatan sesuai dengan harapan masyarakat. Kota Bandar Lampung mendapatkan reward fiskal dari Kementerian Keuangan sebesar Rp6,5 miliar untuk warga Bandar Lampung. Terima kasih, ini harus ditingkatkan lagi. Jangan senang dulu, tapi kita harus berupaya lebih keras,” ujarnya.
Bunda Eva juga menekankan pentingnya membuka peluang usaha bagi masyarakat yang datang ke Bandar Lampung agar mereka bisa bekerja di sekitar tempat tinggal mereka.
“Pembangunan di kota Bandar Lampung sedang gencar dilakukan, dengan harapan dibantu oleh BPS,” tambahnya.
Provinsi Lampung, Bandar Lampung, dan Pringsewu adalah di antara lima daerah yang mendapatkan alokasi dana sebesar Rp6,5 miliar masing-masing dari Kementerian Keuangan.
"Iya dengan inflasi yang terkendali, Bandar Lampung berhasil mempertahankan stabilitas harga dan menjaga kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan ekonomi," pungkasnya. (dka)
Sumber: