Perekonomian Triwulan I-2024 Melambat, Sekdaprov Lampung: Perlu Upaya Memacu

Perekonomian Triwulan I-2024 Melambat, Sekdaprov Lampung: Perlu Upaya Memacu

Perekonomian Triwulan I-2024 Melambat, Sekdaprov Lampung: Perlu Upaya Memacu--

BANDARLAMPUNG, LAMPUNG NEWSPAPER - Kinerja Perekonomian Triwulan I-2024 melambat, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung Fahrizal Darminto berharap adanya upaya memacu pertumbuhan ekonomi dengan strategi yang beragam. Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Triwulan I tahun 2024, di Sapphire Ballroom Hotel Grand Mercure, Kamis, 20 Juni 2024.
Sekdaprov menyebutkan bahwa menghadapi isu-isu fundamental perekonomian, sosial dan politik saat ini, pemerintah diharapkan mampu merumuskan kebijakan dan strategi bersama mengatasi tantangan global untuk dan mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran terkait perkembangan terkini dan prospek perekonomian Lampung kedepan, serta strategi dalam meningkatkan kinerja perekonomian melalui optimalisasi potensi sektor pariwisata daerah dengan membuka ruang diskusi bagi praktisi, pelaku usaha, dan regulator dalam penyusunan kebijakan.
Sebagaimana diketahui, kinerja perekonomian Lampung pada triwulan I-2024 tumbuh sebesar 3,30% (y-o-y), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Apabila mencermati pola pertumbuhan ekonomi triwulanan, tercatat triwulan II mendatang akan menjadi puncak pertumbuhan ekonomi Lampung, serta triwulan III dan IV yang tidak setinggi triwulan sebelumnya. Untuk itu, perlu dilakukan upaya memacu pertumbuhan ekonomi dengan strategi yang beragam agar dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung tahun 2024 sebesar 4,5-5,5 persen.
Disisi lain perlu disadari bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja perekonomian Provinsi Lampung adalah melalui diversifikasi sumber pertumbuhan.
Secara sektoral, perekonomian Provinsi Lampung masih ditopang oleh tiga lapangan usaha utama, yaitu Pertanian, Industri Pengolahan dan Perdagangan.
"Mengingat lingkup geografis Lampung kaya dengan potensi yang dapat dimanfaatkan, tentu hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi kita untuk mengembangkan sektor ekonomi lain sehingga tidak hanya bergantung terhadap sektor ekstraktif," ucapnya.
Sebagai wilayah perantara Pulau Jawa dan Sumatera, Provinsi Lampung memiliki potensi dalam mengembangkan sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Hal tersebut tercermin dari jumlah wisatawan nusantara (wisnus) di Lampung pada tahun 2023 yang mencapai 10 juta orang, lebih tinggi dari target tahunan sebesar 5,5 juta serta menempati urutan ke-3 di tingkat Sumatera.
Perlu ada upaya untuk mengekplorasi dan beradaptasi dengan perkembangan di dunia pariwisata agar tidak tertinggal dan tetap menjaga daya saing dengan daerah tujuan wisata lain.
"Kita tentu menginginkan agar tidak hanya jumlah wisatawan yang meningkat, tetapi juga diiringi dengan peningkatan lama tinggal (length of stay) sehingga wisatawan akan mengeluarkan uang lebih banyak dalam kunjungannya," lanjutnya.
"Saya sangat menghargai dan mengapresiasi atas penyelenggaran acara ini. Semoga pertemuan kita pada hari ini dapat menjadi wadah komunikasi aktif Pemerintah Daerah, Bank Indonesia dan lembaga lainnya dalam rangka mencapai pemulihan ekonomi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Lampung." pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung Junanto Herdiawan menyebutkan bahwa setiap triwulan, Bank Indonesia seluruh Indonesia menerbitkan laporan perekonomian Provinsi, dan laporan perekonomian tersebut nantinya akan dikumpulkan dan digabungkan menjadi satu laporan Nusantara.
"Laporan Nusantara itu yang memotret denyut-denyut ekonomi setiap daerah, dan Laporan Nusantara itu akan dibawa ke rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, di rapat Dewan Gubernur akan menentukan kebijakannya arah pertumbuhan ekonomi Indonesia akan dibawa kemana," ujar Junanto.
"Hari ini coba kita bahas mengenai ekonomi lampung, kita lihat bahwa pada tahun 2023 kita tumbuh baik, kita masih tumbuh 4,5 - 5% alhamdulilah. Banyak negara mengalami kesulitan untuk bisa bertahan, tetapi Indonesia masih tumbuh positif secara umum dan inflasi nya masih terjaga," ujar Junanto.
Dalam kesempatan tersebut, Junanto mengapresiasi Pemerintah Provinsi Lampung beserta jajaran yang mempunyai semangat besar untuk kembali mendorong perekonomian di triwulan II, III, dan IV. Pemerintah Provinsi Lampung optimis untuk bisa masuk ke level 5% dan inflasinya terkendali,
satu potensi lagi yang perlu didorong oleh Pemerintah Provinsi Lampung yakni sektor pariwisata.
Potensi pariwisata di Lampung menjadi sektor penting dan menarik dalam laporan perekonomian, karena hal tersebut kedepan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung Junanto Herdiawan mengajak stakeholder terkait dilingkungan Pemerintah Provinsi Lampung untuk bersinergi dan berkontribusi agar dapat mendorong pertumbuhan perekonomian di Provinsi Lampung. (*)

Sumber: