Kelola Limbah Organik 57,23 Ton Per Bulan, PDU Solusi Kelola Sampah di Kota Metro

Kelola Limbah Organik 57,23 Ton Per Bulan, PDU Solusi Kelola Sampah di Kota Metro

Pemkot Metro berupaya mengoptimalisasi pengelolaan sampah lewat Pusat Daur Ulang (PDU) Rejomulyo, di Kecamatan Metro Selatan--M. Ricardo

METRO,LAMPUNGNEWSPAPER- Pemkot Metro berupaya mengoptimalisasi pengelolaan sampah lewat Pusat Daur Ulang (PDU) Rejomulyo, di Kecamatan Metro Selatan. Hasil produksi berupa pupuk kompos di tempat itu mampu mengurangi sebanyak 57,23 ton sampah organik per bulan.

Langkah tersebut merupakan upaya pemerintah dalam mengurai permasalahan tata kelola limbah domestik, mengingat jumlah sampah organik di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Karangrejo yang cukup dominan.

Berdasarkan data yang dihimpun Lampung Newspaper, diketahui Kota Metro dengan kepadatan penduduk sekitar 160 ribu jiwa, tercatat memproduksi sampah sebanyak 102,71 ton per hari. Sementara itu, sampah organik merupakan jenis limbah domestik yang jumlahnya mendominasi.

BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Buka 50 Formasi CPNS Teknis Juli Mendatang

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Metro, Arivanda Jaya mengatakan, pemanfaatan PDU Sampah yang merupakan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia itu berupaya dioptimalisasi untuk meningkatkan produktivitas kompos dari limbah domestik yang bersifat organik.

“Pengelolaan sampah organik yang masuk di PDU ini rerata sebanyak 57,23 ton per bulan. Dalam upaya penanganan sampah, dari tahun 2021 itu mencapai 72,21 persen dan di tahun 2022 kita sudah mencapai 75,06 persen,” kata Arivanda, mewakili Kepala DLH Kota Metro, Ardah saat diwawancarai, Kamis, 25/4/2024.

“Artinya, dalam setiap tahun itu kita berprogres dan progres dalam pengelolaan sampah ini akan terus meningkat,” lanjutnya. 

Kemudian, imbuh Arivanda, dengan dilakukannya pelatihan dan edukasi soal pengelolaan sampah, Pemkot Metro juga melibatkan unsur-unsur masyarakat seperti ibu-ibu, kaum milenial dan komunitas. 

“Jadi, penyediaan bahan baku untuk daur ulang, untuk industri lokal seperti kompos, itu bertujuan mendorong kemajuan di sektor pertanian, dalam rangka upaya pemerintah menunjang aspek ketahanan pangan,” paparnya. 

Mengenai dampak PDU Sampah Rejomulyo terhadap lingkungan dan sosial, Kabid PSLB3 DLH Kota Metro itu menilai, justru aktivitas pihaknya dalam mengelola sampah itu sangat bermanfaat dan berpotensi positif, terhadap lingkungan dan masyarakat. 

“Kalau soal peningkatan kapasitas pengelolaan sampah, kita ini sudah mencapai 91,39 persen ya, dan jumlah itu tentunya dapat mengurangi beban tempat pembuangan akhir,” jelasnya. 

“Pengurangan emisi gas rumah kaca ya salah satunya, karena kita bisa mengurangi bahan baku baru. Selain itu, juga bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya daur ulang dan pengelolaan sampah yang baik,” tambahnya.

Pada akhirnya, PDU Sampah Rejomulyo menjadi salah satu solusi, langkah Pemkot Metro dalam mengelola sampah yang ramah lingkungan.

Pemkot Metro melalui Bidang PSLB3 DLH, dinilai telah melakukan optimalisasi operasional dan berupaya mengelola sampah dengan sebaik mungkin, terutama dari segi pemilahan sampah. 

Sumber: