Sosialisasi Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Melalui Pembuatan Pupuk Kompos & Selai Kulit Pisang

Sosialisasi Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Melalui Pembuatan Pupuk Kompos & Selai Kulit Pisang

--

 

 

BANDAR LAMPUNG, LAMPUNGNEWSPAPER - Permasalahan sampah menjadi permasalahan yang sangat serius yang di hadapi masyarakat pada umumnya.

 

BACA JUGA:KPU Bandar Lampung Klaim Pengemasan Logistik Pemilu Capai 88 Persen

Saat ini permasalahan sampah bukan lagi sekedar masalah kebersihan dan lingkungan saja, akan tetapi menjadi masalah sossial yang berpotensi menimbulkan banyak dampak negatif. Pengolahan sampah telah menjadi fokus utama untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Pengolahan sampah yang baik menjadi solusi utama permasalahan sampah, maka dari itu untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh samapah rumah tangaga Masiswa KKN ITERA kelompok 75 melakukan sosialisasi dengan judul “Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Melalui Pembuatan Pupuk Kompos dan Selai Kulit Pisang” di Desa Nambah Rejo Kabupaten Kota Gajah.

Kegiatan ini dilakukan selama masa KKN di tiga dusun Desa Nambah Rejo yaitu dusun 4, dusun 5, dan dusun 6. Sosialisasi dilakukan kelompok KKN disetiap dusun di salah satu rumah warga pada dusun tersebut. Sosialisasi dihadiri oleh seluruh masyarakat setiap dusun baik dari kalangan ibu-ibu, muda-mudi hinga aparat desa. Ada dua Program kerja utama yang dilakukan pada waktu yang berbeda di setiapp dusun yaitu pembuatan pupuk kompos dan selai kulit pisang.

 

1. Program Pembuatan Pupuk Kompos

 

Pembuatan pupuk kompos dilakukan dengan menggunakan bahan utama dari limbah dapur rumah tangga seperti sisa sayuran, sisa buah buahan, dan limbah organik lainnya. Sisa-sisa pembuangan sampah organik rumah tangga dapat menimbulkan bau yang tidak sedap. Untuk mengatasi permasalah tersebut mahasiswa KKN ITERA melakukan pengolahan sampah limbah rumah tangga dengan metode fermentasi.

Sosialisasi pembuatan kompos dilakan di kebun KWT (Kelompok Wanita Tani) dusun 4 dan rumah salah satu warga dusun 5 dan 6. Sosialisasi dihadiri oleh seluruh masyarakat desa baik dari kalangan ibu-ibu maupun kalangan muda-mudi.  Rasa ingin tahu warga desa sangat besar tentang langkah pembuatan pupuk kompos ini, bahkan warga desa ikut serta membatu proses pembuatan pupuk kompos 

Tidak sedikit warga yang berpendapat positif tentang pupuk kompos ini. Selain membatu mengurangi sampah, juga dapat bermanfaat baik pada tanaman. Pembuatan pupuk kompos ini membantu saya menghemat biaya pupuk kimia. Selain itu, pupuk kompos ini juga lebih ramah lingkungan." - [Bibit Winarni]

Sumber: