Tunggakan Konsumen Capai 4,8 Miliar, Dirut PDAM Limau Kunci Lakukan Pengecekan Langsung

Tunggakan Konsumen Capai 4,8 Miliar, Dirut PDAM Limau Kunci Lakukan Pengecekan Langsung

pengecekan pelangan pdam limau kunci--foto Ade Irawan

LAMBAR,LAMPUNGNEWSPAPER- Penunggakan pembayaran konsumen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Limau Kunci Kabupaten Lampung Barat dari tahun 2019 hingga 2023 mencapai 4,8 miliar.

Direktur PDAM Limau Kunci Donna Sorenty Mozza dalam program kerjanya tahun 2024 ini, melakukan pengecekan secara langsung di setiap cabang yang ada terkait hal tersebut.

“Jadi ini saya mengecek piutang konsumen langsung penagihan sekitar 30 rumah di Kebun Tebu. Setelah itu kami menindaklanjuti rapat di pusat dan menyiapkan data dan penagihan,"

"Jadi kami akan memverifikasi bahwa duitnya masih di konsumen atau tidak, atau konsumennya sudah bayar namun statusnya masih piutang. Semoga dengan begitu bisa menambah pendapatan PDAM Limau Kunci untuk tahun ini,” ucap Donna kepada media ini, Kamis (18/1/2024).

Setelah dilakukan pengecekan secara langsung di lapangan, Donna mengungkapkan jika ada beberapa temuan pembayaran dan akan membuat sistem digitalisasi pada PDAM Limau Kunci kedepannya.

“Ada juga yang memang dia belum bayar tadi, dan ada pula sudah bayar namun uangnya tidak sampai ke kami, maka dari itu saya ini misinya digitalisasi dan Way Tenong sudah clear tinggal ditempat lain agar semuanya wajib digital,” ungkapnya.

Donna mengatakan, program pengecekan langsung tersebut merupakan bentuk komitmennya untuk mengurangi piutang atau tunggakan konsumen dan menambah jumlah penerimaan PDAM.

“Pengecekannya jangka panjang ya karena tim kita terbatas dan sumberdaya kita juga terbatas, maka dari itu kita maksimalkan yang ada, jadi target kita sebulan di setiap cabangnya. Agar statusnya jelas duit itu di konsumen atau dimana agar real datanya. Semoga bisa mengurangi piutang dan menambah penerimaan PDAM,” kata dia.

BACA JUGA:Warga Abung Jayo Lampura Keluhkan Jalan Rabat Beton Yang Tidak Bisa Digunakan.

“Kita melakukan dari ujung Tebu sampai ke Sukau 2 kita cek semuanya, tapi ya marathon ini dan membutuhkan energy yang besar, karena sebulan satu jadi 10 bulan. Namun kami berharap bisa lebih cepat atau nanti kita buat prioritas yang mana yang harus kita tagih terlebih dahulu,” lanjutnya.

Dirinya juga menuturkan, selain data pembayaran konsumen, pihaknya juga melakukan pengecekan terhadap kondisi air berikut salurannya.

“Ada konsumen yang tidak mau bayar karna airnya tidak mengalir, jadi hal tersebut menjadi temuan-temuan kami dan kami lakukan pengecekan kenapa tidak mengalir begitu, mudah-mudahan berdampak baik di bulan januari di tahun yang baik di 2024,” tutup Donna.

Sumber: