Ansuransi Usaha Tanam Padi Cover 70 Hektar Padi di Sragi

Ansuransi Usaha Tanam Padi Cover 70 Hektar Padi di Sragi

cover 70 ha tanaman padi di palas--

SRAGI,LAMPUNGNEWSPAPER – Puluhan hektar tanaman padi di wilayah Sragi yang mengalami gagal panen akibat kekeringan bakal mendapat klaim asuransi usaha tanam padi (AUTP).

 

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Sragi mendapat dari 200 hektar tanaman padi yang pengami puso, hanya 70 hektar yang telah tercover asuransi dari PT. Jasindo tersebut.

 

Kepala UPT Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, Kecamatan Sragi, Haryono mengatakan, 70 hektar tanaman padi yang telah tercover AUTP tersebut berada di wilayah Desa Mandalasari dan Desa Baktirasa.

 

“Yang tercover asuransi itu hanya ada di dua desa yakni, Desa Baktirasa dan Desa Mandalasari dengan total luas lahan sebanyak 70 hektar,” kata Haryono Senin (27/11) kemarin.

 

Haryono mengungkapkan, pihak PT. Jasindo juga telah melakukan survey lahan untuk memastikan tingkat kerusakan tanaman padi di dua desa tersebut. Setiap satu hektar tanaman padi akan mendapat klaim asuransi Rp 6 juta.

 

“Dua pekan lalu tim survey dari Jasindo juga sudah turun melihan tanaman padi petani yang gagal panen. Saat ini petani tinggal menunggu klaim pencairannya saja,” terang Haryono.

 

Namun Haryono menjelaskan, tanaman padi yang akan mendapat klaim asuransi tingkat kerusakan harus diatas 80 persen. “Kalau kerusakan sudah diatas 80 persen akan mendapat klaim. Dibawah itu tidak,” sambungnya.

BACA JUGA: Banjir Rob Kepung Pemukiman Kualajaya Sragi

 

Haryono juga mengungkapkan, pada musim gadu tahun ini setidaknya ada 200 hektar tanaman padi yang gagal panen. Namun hanya yang tercover asuransi hanya 70 hektar.

 

“Seperti di Desa Kuala Sekampung itu banyak sekali yang puso, sudah kita ajukan asurasi tapi tidak ada yang mau ikut AUTP. Karena pada saat tanam masih banyak pasokan air, namun satu bulan setelahnya kekeringan sedangkan pendaftaran AUTP sudah tidak bisa lagi kalau usia tanaman sudah di atas  30 hari,”

 

Ia juga belum bisa memastikan apakah tanaman padi gagal panen dan tidak tercover asuransi akan mendapat bantuan dari pemerintah. “Kita belum bisa memastikan apakah ada bantuan. Sampai saat ini juga belum ada informasi bantuan,” pungkasnya. (vid)

 

         

 

Sumber: