Pemkot Bandar Lampung Targetkan Prevalensi Stunting Turun di Bawah 10 Persen
Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengatakan, pihaknya sudah meminta kepada para petugas Puskesmas dan rumah sakit turun gunung mengecek kesehatan warga secara berkala. --Deka Agustina Ramlan
BANDARLAMPUNG,LAMPUNGNEWSPAPER - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung menargetkan prevalensi stunting di Bandar Lampung turun di bawah 10 persen hingga akhir 2023 mendatang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandar Lampung, Desti Mega Putri mengatakan, pada 2021 prevalensi stunting di Bandar Lampung mencapai 19,4 persen.
Lalu pada 2022 angkanya turun menjadi 11,1 persen.
"Target stunting turun di RPJMD di bawah 10 persen dan itu bisa tercapai akhir masa perencanaan RPJMD," kata Desti pasca perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Taman UMKM Bung Karno, Minggu (26/11/2023).
Seperti tema HKN 2023 yakni "Transformasi Kesehatan Untuk Indonesia", ia menitikberatkan penanganan stunting dengan upaya promotif dan preventif.
"Jadi bukan dengan upaya kuratif dan rehabilitatif," kata dia.
Desti menjelaskan, upaya tersebut dengan menekan angka kesakitan di Kota Bandar Lampung terutama penyakit tidak menular.
"Tindakan yang sudah dilakukan dengan posbindu dan posyandu yang terintegrasi tiap bulan di Puskesmas," kata dia.
BACA JUGA:SDN 3 Gunung Terang akan Berganti SLB Negeri Bandar Lampung
Sementara itu, Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengatakan, pihaknya sudah meminta kepada para petugas Puskesmas dan rumah sakit turun gunung mengecek kesehatan warga secara berkala.
"Terlebih TBC dan stunting di Bandar Lampung. Kalau stunting kita memberikan makan bergizi ke posyandu kayak telur, susu, vitamin, dan sebagainya," kata dia.
Bunda Eva berharap, dengan pihaknya turun ke lapangan melihat kondisi warganya, dapat menurunkan prevalensi stunting di Kota Bandar Lampung.
"Kordinator puskesmas memantau kalau kita bergerak harapannya stunting kita bisa zero di Desember," pungkasnya. (*)
Sumber: