Pemkot Bandar Lampung Relokasi Ratusan Pemulung di TPA Bakung

Pemkot Bandar Lampung Relokasi Ratusan Pemulung di TPA Bakung

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung, Budiman P Mega, --Deka Agustina Ramlan

BANDARLAMPUNG,LAMPUNGNEWSPAPER - Pemerintah kota (Pemkot) Bandar Lampung akan merelokasi ratusan pemulung yang ada di tempat pembuangan sampah (TPA) Bakung di kecamatan Teluk Betung Barat (TBB).

Relokasi tersebut, akibat kejadian kebakaran sampah di lokasi tersebut sejak 6 hari terakhir dengan luas area yang terbakar mencapai 5 hektar lebih.

“Mereka (Pemulung) ini kan biasa di depan mencari sampahnya, nah kita akan minta mereka bergeser ke belakang," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung, Budiman P Mega, Rabu (18/10/2023).

Relokasi pemulung tersebut, jelasnya, dilakukan agar pemulung tetap bisa mencari nafkah tetapi terhindar dari bahaya asap kebakaran.

"Bukan menghilangkan nafkah mereka, tapi kita hanya relokasi atau pindahkan ke lokasi lain saja," terangnya.Untuk jumlah pemulung di TPA Bakung sendiri saat ini mencapai ratusan.

BACA JUGA:Setelah Ada Adegan Tarian Erotis CS dan SPA Novotel Bandarlampung Ditutup

"Ada sekitar 150 sampai 200 san pemulung di TPA Bakung," kata dia.

Ditanya terkait keberadaan gubuk di TPA Bakung, Budiman menyebut gubuk tersebut bukan untuk tempat tinggal.

"Itu tempat berteduh saja, kita juga akan melarang kalau ada yang tinggal di sini,” lanjutnya.

Selain itu, Budiman juga mengaku pihaknya akan mengarahkan pemulung untuk turut serta menjaga TPA Bakung.

“Nanti kita akan kumpulkan mereka, terus kita akan minta dan sampaikan ke mereka untuk ikut menjaga TPA Bakung ini," tuturnya.

Supaya jangan meninggalkan apapun yang ada hubungannya dengan sumber api.

"Jangan sampai mereka ini ada bakar-bakar sampah atau menimbulkan api," tandasnya.

Sementara, salah satu pemulung Latif (45) mengatakan, semenjak terjadi kebakaran di TPA Bakung berdampak pula pada pengasilannya.

BACA JUGA: Pemkot Bandar Lampung Tidak Naikan Status Bencana di Kebakaran TPA Bakung

Pasalnya, akibat kebakaran di TPA Bakung yang terjadi berhari-hari ini, pemulung dilarang memasuki area TPA.

"Terdamapak ke penghasilan, karena kita sering enggak boleh masuk soalnya banyak asap, sesak napas kan," ujarnya.

Pengasilan dari memulung sampah di TPA Bakung uangkap Latif, yaitu mencapai Rp100 ribu perhari.

"Biasanya dapat Rp100 ribu sehari, kalau kebakaran ini paling Rp70-80 ribu. Jadi turun hingga 30 persenan," ungkapnya.

Atas hal itu, Latif berharap pemerintah dapat segera mengatasi kebakaran TPA Bakung, dan tidak melarang mereka untuk mencari nafkah di lokasi tersebut.

"Ya kami berharap kebakaran cepat padam, biar kami bisa mencari nafkah dengan normal lagi," tandasnya. (dka)

Sumber: