Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro Optimis Bisa Boyong Adipura
--
“Kendala kita yang terbesar itu ada di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA. Ya, TPA itu adalah satu PR kita yang harus diselesaikan, bukan berarti juga kita harus secepatnya merubah sistem open dumping, tetapi kita bisa merapikan TPA yang sudah pasif. Nah itu kita rapikan dengan dua cara, boleh dengan penutupan dengan tanah, atau dengan penutupan terpal. Tinggal nanti itu apa yang akan kita pakai, bisa disesuaikan dengan anggaran yang ada,” bebernya.
“Kemudian yang ke dua, penilaian kita yang masih rendah juga terkait dengan kondisi di pasar ya. Terutama di kompleks pertokoan itu, masih kurangnya kepedulian dari pemilik-pemilik toko untuk menempatkan kotak-kotak sampah di depan toko-toko mereka. Jadi, itu langkahnya kita akan membuat imbauan kepada pelaku-pelaku usaha itu, untuk menyiapkan kotak sampah di depan tokonya masing-masing. Minimal ada dua kotak sampah di depan tokonya,” lanjutnya.
Diketahui, volume sampah yang masuk ke TPA Sampah di Kota Metro per hari mencapai 100 ton sampai 104 ton. Sedangkan, yang bisa diolah di Pusat Daur Ulang (PDU) hanya sekitar 3 sampai 4 ton. Sisanya sebelum ditempatkan di TPA, diolah lagi di Bank Sampah-bank Sampah yang ada.
“Alhamdulillah Bank Sampah yang ada itu sudah giat, jadi tidak semua sampah yang ada itu kita bawa langsung ke TPA. Jadi, sampah-sampah itu tidak langsung kita bawa semuanya ke TPA melainkan berhenti dulu di PDU dan di Bank Sampah,” tandasnya. (Mrc)
Sumber: