Produktivitas Kopi Turun Drastis, Parosil: Tumpang Sari Salah Satu Solusi
--
LAMPUNG BARAT - Mantan Bupati Lampung Barat periode 2017-2022, Parosil Mabsus menyoroti produktifitas kopi di Lampung Barat yang tahun 2023 ini menurun secara drastis.
Hal itu disampaikan Ketua DPC PDI Perjuangan Lampung Barat itu pada saat dirinya menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait komoditas sayuran dan tanaman obat yang diselenggarakan Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, SE., di Pekon (Desa) Tambak Jaya, Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat, Selasa (16/5/2023).
"Perlu saya sampaikan bahwa produktifitas kopi di Lampung Barat turun drastis yang biasa kapasitas 2,4 ton per hektarnya, hari ini di bawah satu ton atau dibawah 5 kwintal," kata Parosil dihadapan Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, SE., yang juga sebagai ketua Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung.
Dengan menurunnya produktifitas kopi ini, menurut Parosil, banyak petani yang menjerit lantaran sudah meminjam permodalan di bank dan banyak yang tidak bisa melunasi pinjaman.
"Kalau kopi banyak, walaupun harga tidak mengembirkan itu cukup membantu. Tetapi jika produksi kopi sedikit, walaupun harganya lumayan tentu tidak menggembirakan," ujarnya.
Parosil menjelaskan, hal tersebut menjadi persoalan yang harus dihadapi.
"Saya juga sering menyampaikan ke pengurus DPC PDI Perjuangan untuk mencarikan jalan keluar bagi para petani yang mengalami permasalahan, bagaimana melakukan terobosan dan inovasi perkebunan selain kopi seperti di tanam cabe atau pisang atau kalau bisa sambil ngurus kambing untuk mengatasi perekonomian," ungkapnya.
"Intinya, yang perlu bapak ibu ketahui, dalam kesempatan hari ini, kalaupun tidak bisa dijawab semua, paling tidak bisa menjadi perbincangan baik tingkat Kabupaten, Provinsi hingga Kementrian untuk mencarikan solusinya," sambungnya.
Pakcik, begitu sapaan akrap Parosil Mabsus juga menyambut baik dan gembira atas dilaksanakannya Bimtek yang dilakukan oleh Sudin SE, dengan membawa pihak kementrian pertanian guna memberi wawasan atau sapat menambah ilmu terhadap petani.
"Kegiatan ini yang paling penting wawasan dan pengetahuannya. Karena jika bicara produktifitas, Hortikultura Lampung Barat tidak diragukan lagi," paparnya.
"Apalagi, dengan kondisi cuaca nya yang sejuk seperti ini. Untuk itu mari kita bisa sama-sama mendengar apa yang akan menjadi langkah petani dalam menghadapi persoalan atau keluhan petani selama ini," pungkasnya.
Sementara itu, Asisten ll Bidang Pembangunan dan Perekonomian Kabupaten Lampung Barat Wasisno Sembiring yang hadir pada Bimtek tersebut menyampaikan, terdapat tiga hal yang harus dimaksimalkan oleh para petani yang hadir dan mengikuti kegiatan Bimtek tersebut.
Pertama, dirinya berharap pengetahuan para peserta yang terdiri dari petani harus meningkat, khususnya teruntuk tanaman sayuran dan obat.
Kedua, petani harus merubah perilaku jika selama ini tidak sesuai dengan substansi yang tadinya tidak baik.
"Harus menjadi baik agar produktifitas tanaman bisa meningkat, dan terakhir harus meningkatkan keterampilannya untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian baik sayur ataupun Kopi," kata Wasis. (Ade)
Sumber: