Pedagang Pasar Bambu Kuning Tetap 'Survive' di Tengah Gempuran Toko Online

--
"Pasar Bambu Kuning ini ramainya di awal bulan saat pegawai gajian. Kalau di akhir bulan masih ada yang belanja tapi tidak seramai awal bulan,"urainya.
Dani mengimbau kepada pedagang lain di Pasar Bambu Kuning untuk ramah kepada pengunjung, sehingga konsumen merasa nyaman saat berbelanja.
"Saya imbau pedagang lain jangan judes judes, layani saja. Dan saya harap pemerintah kota bisa ikut meramaikan pasar lagi, seperti di tahun 2014-2017 saat ekonomi bagus. Harapannya ada perubahan lebih baik lagi, karena kalau dibilang sepi semua juga sepi termasuk mall,"pungkasnya.
Arnita Purnawati selaku Ketua Perhimpunan Pedagang Pasar Bambu Kuning Trade Center dengan tegas membantah isu yang berhembus bahwa banyak kios yang tutup di Pasar Bambu Kuning.
Menurut Arnita, pedagang Pasar Bambu Kuning yang mayoritas berjualan pakaian, saat ini masih tetap Survive di tengah gempuran belanja online.
"Pasar Bambu Kuning ini icon dari Kota Bandar Lampung, Pasar Tradisional tertua yang ada di Bandar Lampung, di sini menjual pakaian anak-anak hingga dewasa baik pria maupun wanita. Walaupun saat ini ramai berjualan online tapi pedagang Pasar Bambu Kuning masih tetap bertahan, karena kami juga selain berjualan di kios juga ada yang berjualan secara online,"ujar dia.
Menurut Arnita, kondisi ekonomi saat ini memang sedang lesu, dan ini terjadi se Indonesia.Kita harus lebih jeli menghadapi kondisi ekonomi seperti sekarang ini. Sepi ini se Indonesia bukan hanya Bambu Kuning saja. Kami imbau masyarakat mari kita berbelanja di pasar Bambu Kuning, semua ada di sini lengkap, pakaian anak anak, dewasa hingga dalaman,"kata dia.
Artinta juga mengatakan bahwa total kios yang ada di Pasar Bambu Kuning saat ini ada 430 kios. "Sebagian besar kios ada di lantai 1, kalaupun tutup paling 10 kios, itu juga mungkin saat didatangi belum buka, kalau di lantai 2 dari dulu memang sedikit yang berjualan,"katanya.
Sumber: