Ketahanan Pangan atau Ketahanan Rapat? Anggaran Rapat Dinas Pangan Bandar Lampung Capai Ratusan juta

Ketahanan Pangan atau Ketahanan Rapat? Anggaran Rapat Dinas Pangan Bandar Lampung Capai Ratusan juta --
Angka fantastis ini menjadi pertanyaan besar karena tidak dijelaskan secara rinci bentuk dan peruntukannya.
Selain itu, ada juga belanja barang untuk dijual/diserahkan kepada masyarakat dengan total Rp246.999.181, terdiri dari Rp65 juta, Rp76,99 juta, dan Rp105 juta.
Lalu belanja jasa penyelenggaraan acara sebesar Rp132.425.000, belanja jasa konversi aplikasi/sistem informasi Rp37 juta, sewa alat bantu lainnya Rp101 juta, sewa kendaraan angkutan barang Rp48 juta, serta pengadaan pakaian dinas lapangan (PDL) Rp14,3 juta dan pakaian batik tradisional Rp13,1 juta.
Tak berhenti di situ, dalam pos anggaran swakelola, dinas juga mencatat pengeluaran senilai Rp93.670.000.
Dana ini terbagi untuk honorarium pejabat Rp14,52 juta, honorarium narasumber dan panitia Rp11,45 juta, jasa operator komputer Rp24 juta, lembur Rp33,5 juta, serta honorarium tim penyusunan jurnal dan pengelola website Rp10,2 juta.
Dengan rincian tersebut, publik bisa melihat jelas bahwa dari total Rp2,798 miliar, porsi besar habis untuk konsumsi rapat, perjalanan dinas, honorarium, hingga belanja yang tidak rinci seperti “bahan-bahan lainnya” sebesar Rp1,2 miliar.
Sejumlah pengamat menilai, alokasi belanja yang terlalu besar untuk pos konsumsi dan perjalanan dinas menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas penggunaan anggaran.
“Anggaran pangan seharusnya fokus pada peningkatan ketahanan pangan masyarakat, bukan habis di meja rapat dan perjalanan dinas,” kritik Agung pemerhati kebijakan publik, pada Kamis, 21/8/2025.
Sumber: