PPIH: Penempatan Jamaah Haji Berbasis Syarikah bukan Kloter

--
Muchlis M Hanafi memastikan, seluruh jemaah, termasuk yang terpisah karena beda Syarikah, tetap mendapatkan layanan sesuai dengan haknya. Saat ini, tercatat ada 92.437 jemaah yang sudah terbang ke Madinah dalam 235 kelompok terbang (kloter). Dari jumlah itu, ada 65 kloter dengan 25.547 jemaah yang sudah berangkat dari Madinah dan tiba di Makkah.
“PPIH telah mendistribsukan lebih dari 2 juta boks katering yang diberikan kepada jemaah haji. Sekitar 1,578 juta boks dibagikan di Madinah dan 476 ribu boks dibagikan di Makkah,” sebut Muchlis M Hanafi.
“Sajian katering bercita rasa nusantara ini diantarkan ke jemaah sesuai waktu penyajian untuk dinikmati bersama oleh jemaah, termasuk pasangan suami istri, orang tua dan anaknya, serta disabilitas dan lansia bersama para pendampingnya,” tandasnya.
Muchlis M Hanafi menambahkan, Syarikah dan PPIH Arab Saudi saat ini tengah melakukan akselerasi distribusi kartu Nusuk. Menurutnya, kartu Nusuk sangat penting bagi jemaah karena menjadi semacam “paspor perhajian” yang dibutuhkan dalam setiap tahapan dan aktivitas perhajian.
“Masalah akselerasi distribusi kartu Nusuk sudah kita bahas bersama dengan pihak Kementerian Haji dan Umrah Saudi bersama pihak Syarikah. Sampai saat ini, ada 92.437 jemaah yang tiba di Arab Saudi. Namun, masih ada kartu Nusuk yang belum tersalurkan ke jemaah,” sebut Muchlis M Hanafi.
“Hasil rapat dengan Kemenhaj dan para Syarikah, kita bersepakat bahwa tim Syarikah dibantu petugas PPIH akan bersinergi agar dapat segara membagikan kartu Nusuk kepada jemaah haji Indonesia yang belum mendapatkannya," sambungnya,
Ditambahkan Muchlis, pihaknya dalam beberapa hari terakhir sebenarnya sudah melakukan akselerasi. Hal itu berjalan efektif sehingga makin banyak jemaah yang sudah mendapatkannya.
"Kami melakukan akselerasi agar pendistribusian lebih cepat. Alhamdulillah setelah ada akselerasi, distribusi dan aktivasi kartu Nusuk capaianya meningkat," papar Muchlis M Hanafi.
“Jemaah yang saat tiba di Makkah belum mendapatkan kartu Nusuk, tetap bisa melaksankan umrah wajib dengan pendampingan dari pihak Syarikah,” lanjutnya.
Pemerintah Arab Saudi, kata Muchlis, memberikan perhatian yang sangat tinggi terhadap jemaah haji ndonesia. Sebab, Indonesia merupakan negara dengan jumlah jemaah haji terbesar. Karenanya, sinergi Indonesia dan Saudi sangat penting dalam menyukseskan penyelenggaran haji. Hal itu lah yang mendasari dilakukannya rapat bersama untuk membahas solusi atas beragam persoalan yang muncul.
"Kami tidak lagi mencari siapa yang salah, tetapi bagaimana mencari solusi bagi persoalan yang muncul di lapangan ini," tandasnya.(zoh).
Sumber: