Awal 2025 Lambar Catat 45 Kasus DBD, Berikut Catatan Wilayah Terbanyak

Awal 2025 Lambar Catat 45 Kasus DBD, Berikut Catatan Wilayah Terbanyak

45 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di Lambar per Januari 2025.--ist dok

LAMBAR,LAMPUNGNEWSPAPER-Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), mencatat 45 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di Lambar per Januari 2025.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Lambar Ira Permatasari, ia mengatakan 45 kasus DBD tersebut terjadi di 8 wilayah yang ada di Lambar.

“45 kasus yang tercatat saat ini baru yang terjadi di Januari, sedangkan kasus DBD di Februari datanya belum masuk," kata Ira Senin (17/22025).

Kata Ira, 45 kasus tersebut terjadi di 8 Kecamatan dari 15 Kecamatan yang ada yakni Balik Bukit 15 kasus, Kebun Tebu 7 kasus, Pagar Dewa 6 kasus, Buay Nyerupa 6 kasus, Sumber Jaya 5 kasus, Batu Ketulis 2 kasus, Belalau 2 kasus dan Lombok 2 kasus.

“Kasus terbanyak terjadi di Kecamatan balik bukit, dan terjadi kenaikan kasus dibandingkan dengan Januari 2024 lalu, namun menurut data kenaikan kasus DBD ini terjadi di seluruh wilayah Provinsi Lampung,” jelas Ira.

Lonjakan kasus DBD kata Ira ditengarai akibat Ketika cuaca berubah secara signifikan , sehingga melonjaknya perkembangbiakan nyamuk belakangan ini, selain itu penularan juga bisa terjadi karena bawaan dari luar daerah Lambar.

BACA JUGA:Fakta Persidangan Terungkap Alat Bukti Ujian Persamaan 1995 di SMA 1 Bandar Lampung

“Sebenarnya jenis nyamuk yang menyebabkan DBD yakni nyamuk Aedes aegypti ini sejatinya tidak bisa berkembang di Lambar, hal tersebut dikarenakan cuaca di disini dingin, namun mungkin selain karena ada perubahan cuaca sehingga membuat cuaca di daerah lambar sedikit lebih hangat, penularan juga terjadi karena bawaan dari luar daerah,” papar Ira.

Untuk pencegahan meningkatnya penularan Ira menjelaskan pihaknya telah melakukan himbauan ke puskesmas-puskesmas agar melakukan sosialisasi di wilayahnya masing-masing.

“Kami sudah mengimbau agar Puskesmas melakukan dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), karena itu juga merupakan salah satu kegiatan prioritas di bidang kesehatan saat ini,” tambahnya.

Terakhir Ira juga mengimbau masyarakat akan pentingnya kegiatan mencegah penularan DBD seperti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang terbagi dari tiga langkah yakni Menguras, Menutup, Mendaur ulang (3M).

“Selain itu pentingnya masyarakat melakukan hal yang bisa dilakukan agar terhindar dari DBD seperti Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, Menggunakan kelambu saat tidur, Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, Menanam tanaman pengusir nyamuk, Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah,” pungkasnya. (Hendri).

Sumber: