Itera Didorong Perkuat Riset Mitigasi Bencana di Sumatera
--Foto Deka Agustina Ramlan
BANDARLAMPUNG, LAMPUNGNEWSPAPER- Anggota Scientific Committee for the UN Ocean Decade Tsunami Programme (SC-ODT), Dr. Harkunti Pertiwi Rahayu, menekankan peran penting perguruan tinggi dalam menjawab tantangan daerah terkait mitigasi bencana.
Terutama ia mengajak Institut Teknologi Sumatera (Itera) untuk lebih aktif dalam menghasilkan inovasi riset yang fokus pada pencegahan dan mitigasi bencana, terutama gempa bumi dan tsunami.
“Riset menjadi kunci utama. Kami akan memulai dari kajian risiko, kemudian berlanjut pada intervensi pencegahan dan mitigasi,” ujar Dr. Harkunti, saat ditemui usai Sarasehan Gubernur se Sumatera, di Kampus Itera, Senin (8/10/2024).
Ia mengungkapkan, bahwa kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat sangat penting untuk memperkuat kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana yang berpotensi terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.
BACA JUGA:ITERA Raih Peringkat 9 Kampus Terbaik Nasional Versi Nature Index
Dr. Harkunti juga menyoroti pentingnya kolaborasi antar daerah karena setiap provinsi memiliki potensi ancaman bencana yang berbeda.
“Setiap daerah memiliki potensi bencana yang berbeda, mulai dari gempa megathrust hingga kebakaran hutan. Maka dari itu, sinergi antara daerah menjadi krusial dalam mengurangi risiko bencana,” tegasnya.
Meskipun saat ini fokus utama Itera adalah wilayah Sumatera, Dr. Harkunti memastikan bahwa upaya mitigasi tidak terbatas pada satu kawasan saja.
“Kita juga tetap memikirkan daerah lain seperti Banten, yang memiliki ancaman bencana serupa,” tambahnya.
Sementara, Rektor Itera, Prof. Nyoman Pugeg Aryantha menyatakan, bahwa momen satu dekade ini menjadi waktu yang tepat untuk mengevaluasi pencapaian Itera dan menentukan langkah strategis untuk masa depan.
"Ke depan, kita perlu memastikan bahwa program Tri Dharma kita berjalan dengan baik. Kami ingin memperkaya kurikulum agar para alumni dapat memenuhi kebutuhan daerahnya saat mereka kembali. Bagaimana riset dan inovasi kami bisa sesuai dengan kebutuhan daerah, itu yang paling penting," ujar Prof. Nyoman.
Prof. Nyoman menjelaskan, bahwa Itera akan fokus pada dua isu penting untuk masa depan, yaitu mitigasi bencana alam yang sulit diprediksi dan kemajuan teknologi digital yang semakin pesat.
Dalam rangka menghadapi tantangan bencana, Itera berencana meresmikan pusat kebencanaan yang akan menjadi tempat riset dan inovasi. Pusat ini juga akan melibatkan para ahli dari dalam dan luar negeri untuk memberikan wawasan dan solusi terkait mitigasi bencana.
“Kami juga mengembangkan teknologi digital untuk mendukung kesiapan pemerintah daerah dan masyarakat dalam menghadapi tantangan kemajuan informasi,” tambahnya.
Sumber: