Keluarga WBP Rutan Kotabumi Keluhkan Bayar Tebusan Hingga Jutaan Rupiah, Humas : Tidak Benar!
Ilusrtrasi ist--
LAMPURA, LAMPUNGNEWSPAPER- Beredar informasi mengenai aktivitas di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Kotabumi terkait warga binaan yang menggunakan Handphone dan adanya upeti di lingkungan Rutan setempat.
Sumber terpercaya media ini, yang juga keluarga dari warga binaan Rutan Kotabumi mengatakan keluarganya yang menjadi warga binaan dibebankan biaya hingga jutaan rupiah karena kedapatan membawa handphone.
Setelah ketahuan, kata dia, keluarganya dihukum dengan dimasukkan ke sel penaling. Untuk mengurangi masa hukuman, àtau bahkan keluar dari ruang sempit itu, diwajibkan membayar uang tebusan.
"Keluarga saya dihukum masuk ruang sel keong (penaling) karena menggunakan handphone di Rutan Kotabumi. Biar bisa keluar dari sel itu, harus bayar uang tebusan atau sampai jutaan rupiah per orangnya," keluh sumber.
BACA JUGA:Langgar Hukum Keimigrasian, Dua WNA Asal Brazil Diamankan
Dirinya berharap, kejadian serupa tidak terulang lagi. Meski pihaknya sadar atas kesalahan yang diperbuat oleh keluarganya selama menjadi warga binaan disana.
Terpisah, Kepala Rutan Kotabumi, Budi Setya Prabowo melalui Humas, Gen Denni membantah tudingan terkait upeti atau uang bulanan bagi warga binaan yang menggunakan (sewa) Handphone maupun adanya aktivitas pembebanan biaya bagi warga binaan yang ingin keluar dari ruang isolasi (penaling) dengan biaya hingga jutaan rupiah.
"Tidak ada, enggak benar itu. Saya juga baru dapat informasi baru hari ini dari rekan-rekan. Bisa kita cek, tapi informasi ini akan saya laporkan dan segera ditindak lanjuti," kata dia, Rabu, 18 September 2024.
Kendati demikian, dirinya tak menampik adanya warga binaan yang masih melanggar aturan. Beberapa waktu lalu, terdapat warga binaan kedapatan membawa (menyimpan) Handphone dan dijebloskan ke ruang sel (penaling) sebagai konsekuensi atas pelanggaran yang dilakukan oleh oknum tersebut.
"Waktu di razia ada oknum warga binaan Rutan Kotabumi yang kedapatan membawa handphone dan langsung kita tindak, dimasukkan ke sel penaling sebagai bentuk hukuman bagi yang melanggar peraturan disini," jelas Gen. (Prn/Wan)
Sumber: