Warga Tejosari Kota Metro Antusias Ikut Serta Bangun Drainase dan Perbaiki Saung

Warga Tejosari Kota Metro Antusias Ikut Serta Bangun Drainase dan Perbaiki Saung

Infrastruktur yang dibangun sebagai hasil Musrenbang --M. Ricardo

METRO, LAMPUNGNEWSPAPER- Sejumlah warga di wilayah Kelurahan Tejosari, Kecamatan Metro Timur mengapresiasi pembangunan saluran drainase dan saung di lingkungan masyarakat. Infrastruktur yang dibangun sebagai hasil Musrenbang tersebut, dinilai bermanfaat positif guna menunjang aktivitas kemasyarakatan.

Salah seorang warga RT22/RW08, Kelurahan Tejosari, Kecamatan Metro Timur, Maryono mengatakan, infrastruktur tersebut dibangun melalui program Kelompok Masyarakat (Pokmas). 

“Tentunya kami sebagai masyarakat sangat antusias juga untuk terlibat membangun permukiman di wilayah kelurahannya ini dengan baik. Dampak dari pembangunan ini sudah bisa dirasakan oleh masyarakat,” kata Maryono saat diwawancarai awak media, Kamis, 12/9/2024. 

“Tadi bisa dilihat ya, pembangunan drainase di belakang pondok tadi. Masyarakat sangat terbantu, karena air yang mengalir bisa berjalan dengan lancar sehingga tidak menggenang dan memicu banjir, serta lokasi di pondok tersebut juga menjadi lebih rapi,” lanjutnya. 

BACA JUGA:Antisipasi Banjir di Metro Pusat, Pemkot Bangun Puluhan Drainase

Sementara itu, Ketua Pokmas Tejosari Makmur, Humaidi mengatakan, untuk pekerjaan pembangunan yang dikerjakan oleh Pokmas di Kelurahan Tejosari, Metro Timur berjumlah 12 titik, terdiri dari pembangunan drainase dan irigasi, perbaikan saung PKK dan jalan rabat beton.

“Alhamdulillah untuk pekerjaan sudah selesai semua tanpa kendala. Pekerjaan Pokmas tersebut sudah dikerjakan sejak pertengahan Juni dan berakhir di akhir Juli,” kata Humaidi. 

Dia mengungkapkan, antusias masyarakat di wilayah Kelurahan Tejosari cukup besar dalam membantu proses pembangunan program Pokmas.

“Ada yang bantu tenaga, makanan dan minuman dalam pembangunan saung. Untuk pembangunannya, kami menambahkan satu plong juga dari swadaya masyarakat, yang awalnya hanya dua plong saja,” jelasnya. 

“Karena menurut masyarakat, dua plong ini kekecilan, jadi masyarakat menambahnya melalui swadaya masyarakat sendiri. Pembangun ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. (MRC)

Sumber: