Pemkot Bandar Lampung Janji Fasilitasi Selesaikan Uang Pensiunan Guru

Pemkot Bandar Lampung Janji Fasilitasi Selesaikan Uang Pensiunan Guru

--

BANDARLAMPUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung berjanji akan memfasilitasi untuk menyelesaikan dalam waktu dekat terkait uang pensiunan di Koperasi Betik Gawi.
 
Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengatakan, Pemkot Bandar Lampung tidak bisa terlalu jauh terlibat dalam masalah pensiunan guru yang belum mendapat haknya dari Koperasi Betik Gawi.
 
Maka dari itu, Bunda Eva menyampaikan, pihaknya akan memfasilitasi pertemuan antara pensiunan guru yang masuk dalam anggota koperasi dengan pengurus koperasi dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bandar Lampung.
 
"Pemkot hanya memfasilitasi apa yang dikeluhkan pensiunan dan persoalan internal pengurusan Koperasi Betik Begawi. Pemkot tidak lepas tangan tapi nggak bisa intervensi persoalan karena masih lingkup Koperasi Begawi Betik," katanya.
 
Orang nomor satu di Kota Tapis Berseri ini menjamin, Pemkot Bandar Lampung tidak tinggal diam dengan segera memfasilitasi kedua belah pihak dalam waktu dekat.
 
Bunda Eva menambahkan, akan menerima keluhan yang dialami selama ini oleh para pensiunan guru yang belum mendapat haknya yakni uang pensiunan dari Koperasi Betik Gawi.
 
"Intinya pemerintah tidak tinggal diam dan segera memfasilitasi. Setelah dari diskusi ataupun audiensi baru Pemkot Bandar Lampung akan menentukan sikap," pungkasnya. 
 
Perlu diketahui sebelumnya, ratusan pensiunan guru yang tergabung dalam anggota Koperasi Betik Gawi melakukan aksi menuntut dana pensiun mereka yang tak kunjung cair oleh Koperasi Betik Gawi, Disdikbud Bandar Lampung, Senin (9/9/2024).
 
Pasca melakukan aksi di Kantor Disdikbud Bandar Lampung, para ratusan pensiunan guru akhirnya bergeser ke Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung. 
 
Dimana ratusan pensiunan guru dimediasi langsung oleh Wakil Walikota Bandar Lampung, Deddy Amarullah, Sekretaris Daerah Bandar Lampung, Iwan Gunawan, dan jajaran.
 
Perwakilan pensiunan guru, Martiana Sundari mengatakan, pihaknya berkumpul untuk menanyakan kejelasan perihal uang pensiunan mereka yang ditabung di Koperasi Betik Gawi.
 
"Kami di sini mewakili seluruh guru yang pensiun, kami ke sini niatnya baik untuk mengambil hak kami, karena uang kami dipotong tiap bulan di dinas. Jadi setiap bulan dipotong Rp 100 ribu, jadi untuk kita pensiun dan memang hak kita, tiba-tiba uang itu tidak ada," ungkapnya. 
 
Ia menyebut dalam aksi tersebut sebanyak 270 orang dengan menuntut hal yang sama, mengembalikan dana pensiunan mereka yang ditabung di Koperasi Betik Gawi. 
 
"Ada yang paling kecil Rp 20 juta (nilai tabungan). Jadi kami melakukan aksi ini untuk mengeluarkan unek-unek soal hak kita yang harapannya dikeluarkan," pintanya. 
 
Ia menyebut, para pensiunan guru sudah memulai menaruh uang mereka di Koperasi Betik Gawi sejak tahun 2018 hingga 2023.
 
"Anehnya pas kita mau ambil uangnya tidak ada, ada yang nyicil Rp500 ribu, ada yang pada sakit datang sampe sana (Koperasi Betik Gawi) tidak ada, respon mereka kami disuruh ke bank terus," jelasnya.
 
Ia menyebut, hingga saat ini diklaimnya sudah  ribuan guru yang merasa ditipu oleh Koperasi Betik Gawi. 
 
"Harapan kita uang itu bisa kembali, kita juga akan ke Mabes Polri untuk usahakan semuanya, sudah dari 2020 kita berjuang, tadi respon dari dinas dan pemkot juga akan bantu semoga bisa dikeluarkan uang kami," pungkasnya. (dka)

Sumber: