Gubernur Mirza Apresiasi TNI AL Yang Kembangkan Komoditas Kedelai Unggul di Lampura

Gubernur Mirza Apresiasi TNI AL Yang Kembangkan Komoditas Kedelai Unggul di Lampura

--

Gubernur menilai, keberhasilan ini membuka peluang besar untuk mengurangi ketergantungan impor kedelai dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

“Kedelai sangat cocok dikembangkan di Lampung. Jika dipadukan dengan produksi jagung yang besar, kita dapat menghasilkan pakan ternak murah dan memperkuat kedaulatan pangan nasional,” ujar Gubernur.

Gubernur berharap dukungan dari Kementerian Pertanian agar Lampung dapat ditetapkan sebagai sentra pengembangan kedelai nasional.

“Kami yakin, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Lampung akan menjadi daerah yang maju, mandiri, dan mampu memberi makan wilayah lain di Indonesia,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI  Muhammad Ali dalam sambutannya menyampaikan bahwa keterlibatan TNI AL dalam program ketahanan pangan merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional.

Program panen kedelai unggul di lahan seluas 30 hektare di Kotabumi menjadi proyek percontohan yang menunjukkan keberhasilan kolaborasi antara TNI AL dan Pemerintah Provinsi Lampung.

“Dari hasil tanam selama 104 hari, produktivitasnya mampu melampaui rata-rata nasional 1,2 ton per hektare. Ini bukti nyata kontribusi TNI AL dalam mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional,” ujar Kasal.

Dalam kegiatan tersebut, TNI AL juga melaksanakan bakti sosial, seperti pengobatan umum, pemeriksaan gigi, pemberian makanan bergizi untuk 500 siswa, serta pembagian 500 paket sembako kepada masyarakat sekitar.

“Kami berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah demi keamanan dan kesejahteraan masyarakat Lampung serta seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kolaborasi luar biasa antara pemerintah pusat, TNI, dan pemerintah daerah yang berhasil mempercepat capaian swasembada pangan nasional.

“Awalnya target swasembada empat tahun, lalu menjadi tiga tahun, dan akhirnya bisa tercapai hanya dalam satu tahun. Ini prestasi besar bangsa Indonesia,” ujar Menteri.

Pemerintah pusat juga berkomitmen membeli seluruh hasil panen kedelai dari lahan TNI AL di Lampung Utara untuk dikembangkan lebih luas. Tahun depan, Kementerian Pertanian akan menyiapkan benih, alat mesin pertanian, serta sarana produksi guna memperluas lahan kedelai hingga 10.000 hektare.

“Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden untuk meningkatkan pendapatan petani dan menurunkan harga pupuk hingga 20 persen. Ini pertama kalinya dalam sejarah Indonesia harga pupuk justru turun, bukan naik,” ungkap Menteri.

Mentan juga mengungkapkan bahwa capaian Indonesia kini diakui dunia. Produksi pangan nasional meningkat signifikan, menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kenaikan produksi tertinggi kedua di dunia.

“Semua keberhasilan ini berkat arahan Presiden dan dukungan penuh TNI di lapangan. Tanpa semangat dan kerja sama yang solid, swasembada dalam waktu sesingkat ini tidak akan mungkin tercapai,” pungkasnya.

Sumber: