Disdik Terkesan Tutup Mata Melihat Kondisi SDN 18 Way Ratai
Senin 22-07-2024,05:43 WIB
Editor : Khairul
BACA JUGA:Pentingnya Pendidikan Pancasila Bahkan, papan tulis dengan potongan triplek plafon dengan ukuran sekitar 1x1 meter yang digunakan guru maupun murid untuk menulis turut menghiasi ruang kelas. Sehingga kondisi sekolah tersebut sangat jauh dari kata layak Namun, meskipun sekolah yang sudah berdiri sejak 40 tahun silam tersebut memprihatinkan. Sudah banyak melahirkan putra putri berprestasi. Saksi hidup, alumni SDN 18 Way Ratai, Widi Permana salah satu saksi sejarah betapa mendambakan fasilitas dan sarana prasana yang memadai, kini telah menjelma sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memimpin sekolah tersebut saat ini. Tentu saja melihat kondisi tersebut, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona pantas menegur keras kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat yang terkesan tutup mata melihat kondisi SDN 18 Way Ratai yang beberapa tahun kedepan mungkin hanya tinggal kenangan. Wajar jika Bupati memberikan teguran, terkesan tidak ada upaya dan langkah langkah konkret dari jajarannya untuk memperjuangan sekolah tersebut. Pasalnya, sekitar akhir 2019 Bupati Dendi Ramadhona didampingi jajaran meninjau langsung sekolah tersebut dan memberikan bantuan BACA JUGA:MPDH Harapkan Polres Way Kanan Gercep Tindak lanjuti Laporan Dugaan Pelecehan Oleh Oknum Camat Saipul warga setempat yang juga alumni SDN 18 Way Ratai sangat berharap sentuhan tangan pemerintah untuk segera memperbaiki satu satunya akses sekolah yang terdekat bagi anak anak di Dusun Tanjung Jaya Desa Sumber Jaya, Kecamatan Way Ratai “ Maunya kalau bisa dikasih fasilitas walaupun gak mewah, iya layaknya. Kalau sekolah ini sudah ada sejak saya kecil. Bahkan anak anak saya juga sekolah disana,”ungkap Saipul Dikatakan, bukan tanpa alasan anak anak di desa tersebut dari satu generasi ke generasi melanjutkan tradisi mengenyam pendidikan dengan kondisi tersebut, mengingat jarak pemukiman dengan desa induk cukup jauh menuju sekolah yang ada di bawah. Ditambah, masih banyaknya hewan buas, yang sewaktu waktu dapat membahayakan anak anak jika harus sekolah di desa induk “ Kita berharap sekolahnya dibangun mas. Ngeri kalau tetap belajar dengan kondisi sekolah saat ini,”ucapnya Saat ini lanjutnya, ada sekitar 100 kepala keluarga lebih yang bermukim di Dusun tersebut. Selain itu, kondisi jalan yang masih terjal dan bebatuan membuat warga setempat mengalami kesusahan untuk mengantar anak mereka ke sekolah. “ Kalau jalan onderlag ini masih swadaya, belum ada bantuan pemerintah,”jelasnya (ozi)
Kategori :