BANDAR LAMPUNG, LAMPUNG NEWSPAPER - Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) melalui UPT Pusat Bahasa (Pusba) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) English in Academic Context. Kegiatan bagi dosen dan pegawai ini diselenggarakan selama empat hari, 25-29 Juni 2024, di lantai 2 gedung UPT Pusba UIN RIL.
Kepala UPT Pusba UIN RIL, Bambang Budiwiranto, Ph.D mengatakan adapun jumlah pesertanya sebanyak 20 orang dari dosen dan pegawai perwakilan dari setiap fakultas.
"Dalam belajar bahasa Inggris paling tidak kita paham konteks bahasa Inggris yang saat ini menjadi sebuah keharusan," ucapnya saat membuka Bimtek, pada Selasa, 25 Juni 2024.
Dijelaskannya, Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efektif dalam bahasa Inggris yang diinspirasi dari rektor UIN RIL dalam rangka internasionalisasi kampus.
"Yang mana nantinya akan banyak aktivitas pendidikan yang terintegrasi dengan komponen internasional," ujarnya.
Acara ini, katanya, mendapat dukungan dari para narasumber dari lembaga Just Speak yang di hadiri langsung oleh foundernya Fadlan Satria, S.P bersama rekan tutor lainnya yang sudah ahli dibidangnya.
Adapun narasumber menyampaikan beberapa materi di hari pertama, yakni materi pertama mengenai start to love English yaitu membahas mengenai basic-basic bahasa inggris yang menjadi inisiasi terbentuknya lembaga Just Speak.
Materi itu bertujuan agar peserta tidak hanya terpaku dengan grammar dan tenses tapi juga berani menyampaikan kata-kata bahasa Inggris, "Just Speak", karena jika English grammar dan tensesnya sudah baik namun tidak ada praktiknya, bagaimana orang lain bisa paham dengan maksud kita.
Selain itu, katanya, para peserta juga sangat antusias dalam mengikuti bimtek ini, karena materi yang di berikan narasumber adalah percakapan yang sering dipakai sehari-hari seperti pertanyaan untuk mengajukan bantuan dan menerima bantuan.
Agar peserta tidak jenuh kegiatan belajar para narasumber juga diberikan kesempatan untuk praktik percakapan tersebut serta diberikan games untuk melatih untuk berani berbicara menggunakan bahasa inggris.
"Saya berharap melalui bimtek dapat menjadi pengembangan kapasitas dosen dan pegawai dalam menghadapi internasionalisasi kampus yang dapat terus berjalan dengan partisipan yang lebih banyak," tutupnya. (*)