MESKIPUN dunia tengah dilanda pandemi Covid-19, Kopi Lampung tetap menjadi primadona. Berdasarkan data Kantor Wilayah Bea Cukai Sumatra Bagian Barat (Sumbagbar), sepanjang tahun 2020, ekspor kopi Lampung dari Pelabuhan Panjang, Bandarlampung mencapai 235.922 ton mengalami naik 11,2 persen (Rp5,22 miliar) dibanding tahun sebelumnya, 2019. Kopi Lampung bercita rasa khas kopi Robusta –terkenal dengan rasa asam yang pahit dan strong. Bagi pecinta kopi, kopi Lampung memang cukup berkarakter dengan rasanya yang unik ini. Aromanya bak coklat dan rempah-rempah. Kualitasnya pun bermutu baik, kopi robusta tumbuh subur di daerah dingin di atas ketinggian 800 mdpl. Dibandingkan dengan kopi robusta lainnya, kopi Lampung ini mengandung keasaman yang cukup ideal, sehingga aman untuk dikonsumsi. Bagi para pecinta kopi, rasanya sudah pasti dapat dibandingkan. Rasa dengan karakteristik yang unik dan menarik ini menjadikan kopi Lampung cukup digemari. Selain, kopi Lampung penyumbang kontribusi ekspor terbesar di Indonesia. Potensi dan pangsa pasarnya pun cukup cerah dan sangat terbuka lebar, hingga mancanegara. Potensi pasar yang cukup cerah ini menjadikan bisnis kopi sangat menarik dan menjanjikan untuk dijalankan. Salah satunya usaha kopi bubuk yang menangkap potensi itu yaitu Kopi Intan (Intan Coffee) Lampung. Intan Coffee memulai bisnisnya sejak tahun 1995 di Tanjungkarang, Bandarlampung dan menjadi salah kopi favorite masyarakat Lampung. Intan Coffee saat ini merupakan generasi kedua, yang sebelumnya dikelola langsung oleh Ibu Badriah, sejak tahun 1995 sampai dengan 2017. Generasi kedua dipegang langsung oleh salah satu putrinya, bernama Inayati Sofiah sejak tahun 2017. Walaupun sudah generasi kedua, Intan coffee masih mempertahankan cita rasa, kualitas produk, dan keamanan, hingga sampai ke tangan konsumen. Intan Coffee menyajikan macam jenis olahan kopi untuk para penikmat kopi Tanah Air yang merindukan kopi khas Lampung, dengan cita rasa kopi terbaik. Premium Coffe merupakan produk unggulannya, dengan rasa dan aroma yang nikmat dan kuat. Selain itu, Intan Coffee juga memenuhi selera penikmat coffee dengan varian robusta honey coffee, robusta natural coffee, robusta wine coffee, arabica Lampung dan arabica Kerinci. Dengan rasa dan aroma yang nikmat membuat Intan Coffee menjadi kopi primadona di Lampung. Pemasaran yang dilakukan Intan Coffe pada generasi kedua memanfaatkan digital marketing. Dibandingkan dengan cara pemasaran pada generasi pertama yang hanya berdagang di kios. Adapun pemanfaatan digital marketing seperti Instagram, Facebook, WhatsApp, Tokopedia, Shopee, dan Buka Lapak. Dengan digital marketing memudahkan Intan Coffe memasarkan produknya hingga pelosok negeri --tak hanya di Lampung. Konsumen pun menjadi mudah mencari dan memesan produk Intan Coffe. Dengan digital marketing pula, owner dapat melayani semua pelanggan tanpa bertemu langsung, sehingga jauh lebih efisien. Digital marketing, memudahkan pelayanan kapanpun dan dimanapun, secara real-time dan jauh lebih efisien. Melalui pemasaran dengan cara ini, penjualan Intan Coffee juga terus meningkat dari tahun ke tahun, karena konsumennya tak cuma dari Lampung. Hal ini memudahkan Lampung untuk mengeksplore sumber dayanya, agar dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia, bahkan dunia. [] Penulis Ayu Imelda Viguna (Mahasiswa S2 Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta)
Intan Coffee Lampung Manfaatkan Digital Marketing
Rabu 28-04-2021,22:32 WIB
Editor : Redaksi Lampung Newspaper
Kategori :