KALIANDA,LAMPUNGNEWSPAPER - Erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) rupanya membawa dampak negatif bagi masyarakat di Sekitar Desa Tejang Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan.
Wilayah pemukiman di sana terkena hujan abu vulkanik yang ditimbulkan oleh GAK. Informasi yang diterima, abu vulkanik itu sudah menghinggapi lingkungan di Pulau Sebesi sejak empat hari lalu.
Andi, salah satu warga Pulau Sebesi mengatakan bentaknya embusan abu vulkanik yang turun ke rumah-rumah warga tergantung pada arah angin.
"Kalau ke (arah) Selatan memang banyak abunya," ujar Andi saat dihubungi Radar Lamsel melalui WhatsApp, Minggu, 17 Desember 2023.
Sementara ini belum ada masyarakat yang terkena penyakit serius akibat abu tersebut. Menurut Andi, hal itu bisa dihindari karena masyarakat selalu memakai masker saat menjalankan aktivitasnya sebagai bentuk pencegahan diri terhadap segala kemungkinan serangan penyakit.
"Alhamdulillah sampai hari belum ada walaupun serangan abunya sudah terjadi selama empat hari belakangan ini," katanya.
BACA JUGA:Sejumlah Kades Diduga Melakukan Pencairan Dana Di Bank Lampung Gunakan Rekom Palsu
Hidayat, warga lainnya mengatakan masyarakat di Pulau Sebesi juga sudah mendapatkan bantuan berupa maskeran dari PMI Kabupaten Lampung Selatan dan juga Polres Lamsel.
Dia mengakui kalau masker sangat dibutuhkan masyarakat agar bisa terhindar dari abu ketika menghirup udara.
"Kemarin ada kiriman (bantuan) masker. Sementara baru itu, kami harap pemerintah daerah bisa mengirimkan bantuan lainnya juga," katanya.
Di sisi lain, Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau (GAK) Hargo Pancoran, Andi Suwandi, mengatakan aktivitas erupsi gunung berapi itu sudah berhenti di hari Minggu. Artinya abu vulkanik yang sebelumnya turun otomatis tidak keluar dan bertebaran di Pulau Sebesi lagi.
"Terakhir kali erupsi hari Sabtu, tanggal 16 Desember 2023. Kalau hari ini sudah tidak ada (erupsi)," kata Andi. (rnd)