KALIANDA,LAMPUNGNEWSPAPER - Progres pengembangan Pasar Natar, Kabupaten Lampung Selatan terus dibahas Pemkab Lampung Selatan bersama Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Lampung dan PT. Perkebunan Nasional (PTPN) VII.
Hal ini terungkap dalam audiensi yang digelar di ruang Vidcon Rumah Dinas Bupati Lamsel, Rabu (1/11/2023).Dalam pertemuan itu, Pemkab Lamsel dipimpin langsung oleh Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Lampung Selatan Thamrin S.Sos., MM. Sementara dari Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Lampung dan PT. Perkebunan Nasional (PTPN) VII di komandoi oleh Tim Pelaksana Revitalisasi Pasar Natar dari Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Lampung, M. Syukron Fikri.
Audiensi tersebut bertujuan membahas berbagai aspek dan desain rencana pembangunan pasar Natar, sebagai upaya memberikan kenyamanan kepada masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli. Salah satu aspek yang dibahas adalah lokasi tempat penampungan sementara bagi pedagang Pasar Natar yang akan berlokasi di tanah milik PTPN VII Unit Kerja Rejo Sari, Pematang Kiwah.
BACA JUGA:Pendaftaran Lomba Teknologi Tepat Guna Diperpanjang
Tim Pelaksana Revitalisasi Pasar Natar dari Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Lampung, M. Syukron Fikri menjelaskan, bahwa proyek revitalisasi Pasar Natar ini sudah memasuki tahap penting dan semakin dimatangkan. Sehingga, relokasi dan pembongkaran bangunan direncanakan akan mulai dilakukan pada bulan Desember.
“Hal ini akan memungkinkan para pedagang untuk direlokasi ke tempat penampungan sementara sesuai dengan rencana yang telah disepakati,” ujar M. Syukron Fikri.
Selain itu, Fikri juga menyampaikan, bahwa beberapa persyaratan dokumen pelengkap lainnya seperti dokumen andalalin, persetujuan bangunan gedung, dan perizinan sumur tanah agar dapat segera dipenuhi.
“Mengenai tata desain jika ada tambahan dari pihak Pemda Lampung Selatan yang ingin di sesuaikan masih bisa hingga beberapa hari kedepan,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekkab Lamsel, Thamrin menggaris bawahi pentingnya memperhatikan fasilitas umum dalam proyek revitalisasi Pasar Natar.
“Fasilitas umum perlu diperhatikan seperti halnya WC di setiap sudut, adanya fasilitas menunggu, atau ruang terbuka. Pasar basah juga perlu dikelompokkan, dan pembuangan air yang layak harus disediakan agar pasar terlihat bersih dan nyaman,” ungkap Thamrin.
Lebih lanjut Thamrin menambahkan, dalam rangka mengatasi potensi masalah lalu lintas dan memastikan fasilitas parkir yang tidak macet, rencana rekayasa lalu lintas dan fasilitas parkir akan disesuaikan dengan karakteristik pasar Natar.
“Hal ini akan membantu dalam memastikan akses ke pasar yang lebih lancar dan aman bagi masyarakat,”pungkasnya. (idh)