“Tetapi kita tetap berkolaborasi dengan provinsi, dengan adanya tawuran ini apalagi menelan korban jiwa, kami mengimbau seluruh guru untuk memperkat pengawasan dan mmeberikan sosialisasi lagi kepada pelajar,” tuturnya.
“Tak hanya guru saja, tetapi juga orang tua turut mengawasi anak-anaknya,” ucapnya.
Ia menyebut, sebenarnya pihak sekolah dan orangtua sudah kerap kali berkoordinasi, akan tetapi memang pelajar yang masih melakukan kenakalan remaja.
“Sebenarnya guru juga sudah berkoordinasi dengan orangtua, pada saat mau masuk ajaran baru pun orang tua sudah disosialisasikan. Tetapi kenakalan-kenakalan dalam hal ini tawuran itu kerap terjadi saat diluar jam sekolah,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, ia juga meminta kepada pelajar untuk dengan kesadaran diri menghindari tawuran.
“Kita imbau pelajar untuk tidak tawuran, karena bukan untuk keren-kerenan, tawuran hanya merugikan diri sendiri bahkan orang lain,” pungkasnya.
Diketahui dalam pemberitaan sebelumnya, Beredar video viral yang menampilkan siswa SMK BLK (Bina Latih Karya) Bandar Lampung tewas dikeroyok sejumlah orang.
Dari video berdurasi 10 detik tersebut, diketahui lokasi pengeroyokkan siswa SMK terjadi di Jalan Soekarno-Hatta, Bandar Lampung.