Menurutnya, PPTI Kota Metro merupakan salah satu aset sumber daya di bidang kesehatan. Dia menilai, program penanggulangan TBC secara berkesinambungan perlu dilakukan, guna mengendalikan angka kematian dan penularannya.
“Ini sesuai dengan strategi nasional nomor 5 penanggulangan TBC, yaitu dengan peningkatan peran serta komunitas, mitra dan multisektor lainnya dalam eliminasi tuberculosis tahun 2030,” urainya.
Tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro sekaligus Ketua Kehormatan Pengawas PPTI, Eko Hendro Saputro mengatakan, PPTI bersinergi dengan Pemkot Metro melalui Dinkes, menyaring dan berikan pendampingan pasien pengidap TBC sampai sembuh.
“PPTI senantiasa mendukung program pemerintah untuk menuntaskan TBC di Indonesia, dengan membantu pemerintah melalui Dinas Kesehatan di setiap tingkatan, dalam menemukan kasus TBC dan memberikan pendampingan kepada pasien TBC sampai sembuh,” kata Eko.
“Peran tersebut dapat dicapai melalui penyuluhan, menemukan kasus TBC sebanyak-banyaknya dan pendampingan pengobatan pasien TBC sampai sembuh, serta memberi santunan kepada pasien TBC yang tidak mampu, sebatas kemampuan organisasi,” tukasnya.
Diketahui, rapat kerja PPTI Kota Metro itu dimoderatori Sektetaris Pengurus PPTI, Verawati Nasution, dan dihadiri jajaran Pengurus PPTI Kota Metro. Dalam agenda kerja tersebut, PPTI juga membahas tentang pengukuhan pengurus organisasi di Kota Metro, serta menyusun rencana kerja 2024. (Mrc)