KETAPANG,LAMPUNGNEWSPAPER - Dua keluarga kurang mampu di Kecamatan Ketapang mendapat bantuan bedah rumah dari Pemkab Lampung Selatan, Senin (25/9/2023).
Dua warga yang mendapat bantuan bedah rumah tidak layak huni adalah Win Widiyanti (37) warga RT/RW: 008/005, Desa Sripendowo dan Kadi (80) warga RT/RW 02/03, Desa Karangsari.
Masing-masing warga mendapat bantuan uang tunai sebesar Rp20 juta. Dana tersebut secara simbolis diserahkan oleh Camat Ketapang Rendy Eko Supriyanto, S.STP mewakili Pemkab Lamsel. Bantuan dana bedah rumah itu diterima aparatur desa masing-masing desa disaksikan pihak keluarga penerima bantuan.
Di Desa Sripendowo, bantuan bedah rumah diserahkan langsung kepada Kepala Desa Sripendowo Artaji. Dana tersebut akan di kelola untuk membangun rumah yang tidak layak huni sesuai anggaran dana yang diberikan Pemkab Lamsel dan para donatur.
BACA JUGA:Gunung Anak Krakatau Berhenti Erupsi, Ombak Laut Tenang
Camat Ketapang Rendy Eko Supriyanto,S.STP mengatakan, bantuan bedah rumah tidak layak huni merupakan program Pemkab Lamsel kepada warga yang kurang mampu yang menempati rumah tidak layak huni.
Mewakili Pemkab Lamsel, Camat Ketapang ini berharap dana yang diberikan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membangun rumah warga yang tidak layak nuhi.
"Alhamdulillah, tahun ini ada dua rumah warga di Kecamatan Ketapang yang mendapat program bedah rumah dari bapak Bupati Nanang Ermanto. Kami berharap dana Rp 20 juta ini dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk membangun rumah semi permanen yang layak di tempati oleh keluarga,"kata Rendy.
"Kepada kepala desa dan aparatur desa untuk bergotong royong membangun rumah yang tidak layak huni. Mudah-mudahan ada donatur lain yang ingin membantu program bedah rumah ini," imbuhnya.
Kepala Desa Sripendowo Artaji mengatakan, dana bantuan bedah rumah dari Pemkab Lamsel sebesar Rp 20 juta akan dimanfaatkan dengan maksimal untuk membangun rumah yang akan di bedah.
Bahkan, dirinya secara pribadi juga turut membantu program bedah rumah itu dengan memberikan bantuan semen sebanyak 10 sak. "Kami bersama aparatur desa dan masyarakat akan bergotong royong membangun rumah warga yang mendapat program bedah rumah. Bedah rumah ini disesuaikan dengan anggaran yang ada. Bahkan pihak keluarga sudah menyiapkan beberapa material untuk persiapan pembangunan rumah," papar pensiunan prajurit TNI ini.