LAMPUNGBARAT,LAMPUNGNEWSPAPER - Konflik gajah liar dengan manusia di pekon (Desa) Tugu Ratu kecamatan Suoh kabupaten Lampung Barat belum juga mereda.
Pembina Satga Konflik Gajah Suoh dan BNS, Sugen Hari Kinaryo Adi menyampaikan, bahwa terdapat satu rumah warga setempat yang dirusak oleh gajah liar yang dihuni oleh satu keluarga.
Belasan gajah liar merusak rumah Tumiran (61) warga Pekon Tugu Ratu kecamatan Suoh saat dirinya sedang tertidur pulas.
BACA JUGA:Kementerian Perdagangan Tinjau Lahan Pembangunan Pasar Tematik Wisata Lumbok Seminung
“Ada satu rumah yang dirusak, kebetulan itu ada di permukiman tetapi letak rumah nya ada di paling ujung dari rumah warga yang lainnya, Tumiran di sana tinggal bersama istri dan anaknya,” ungkapnya, Rabu (6/9).
Sugeng menuturkan, gajah-gajah tersebut merusak kediaman Tumiran mulai dari dapur, tempat tidur hingga dinding-dinding rumah yang terbuat dari kayu.
“Kejadian pada malam selasa pukul 03.00 WIB, waktu itu Tumiran masih tidur terus dia mendengar suara seperti dinding roboh, terus pas dia tau itu gajah, dirinya bersama keluarganya langsung lari dari rumah untuk nyari tempat yang lebih aman,” jelasnya.
Saat ini ia bersama keluarganya sudah diungsikan ke tempat yang lebih aman yakni di kediaman milik anaknya di pemangku pungkalan pekon Tugu Ratu.
“Rumahnya rusak semua, jadi bakal dibenerin lagi nanti kalau keadaan di sana memang sudah benar-benar aman seperti sebelumnya,” kata Sugeng.
“Gajahnya saat ini mengarah ke pekon sumber agung blok 1, gajah yang merusak ini merupakan rombongan dari 18 gajah liar yang sebelumnya merusak tempat wisata yang ada di kecamatan Suoh,” sambungnya.
Pihak Satgas Konflik Gajah Suoh dan BNS sempat melakukan penggiringan agar gajah gajah tersebut dapat berpindah tempat dan tidak mengganggu permukiman.
“Kemarin kawanan gajah tersebut sempat di dorong ke arah asahan tetapi tidak mau, naik ke bukit malah balik kanan,” pungkasnya. (Ade)