KALIANDA,LAMPUNGNEWSPAPER – Terhambatnya pencai ran bantuan sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan program sembako akibat banyaknya ATM milik KPM yang disable, membuat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) kecewa.
Saban waktu pencairan tiba, sebagian besar KPM yang melakukan pencairan di BRI Unit Palas dan Unit Kalianda herus mengurus perbaikan kartu ATM di BRI unit tersebut.
Uang Bansos dari pemerintah pusat itu memang bisa dicairkan tetapi setelah mengendap terlebih dahulu sebelum proses enable selesai.
BACA JUGA:Penghasilan UMR Tapi Masih Dapat Bansos, Kemensos Lakukan Survei
“ Ini sudah berkali-kali, kalau mau pencairan harus ngurus ATM dulu supaya enable. Perlu ongkos lagi dan butuh waktu lagi untuk mengurusnya,” ujar salah seorang KPM asal Desa Palas Pasemah, Rabu (30/8).
Koordinator Pendamping PKH Kecamatan Palas, Agung mengamini banyak dari KPM PKH dan KPM BPNT, program sembako yang ATM nya mengalami disable. Ini sudah kali kedua terjadi di wilayah kerjanya.
“ Ini sudah yang kedua kali, akhirnya terhambat untuk pencairan uangnya. Karena harus diurus dulu oleh KPM ke Bank langsung,” ungkap Agung.
Penjelasan petugas BRI yang menangani Bansos di wilayah Kalianda dan Palas belum lama ini dianggap tidak rasional oleh KPM dan Pendamping PKH. Petugas yang bank yang dipercaya pemerintah sebagai penyalur Bansos justru mengaku tak tahu persis penyebab ATM disable yang dikeluhkan oleh ratusan KPM tersebut.
BACA JUGA:Dinsos Akan Verval Penerimaan Bansos di Bandar Lampung
“ Kalau penyebabnya kita kurang paham, memang dari pusatnya sudah begitu. Kata pimpinan, wilayah Kalianda dan Palas jadi sample, tapi nggak tahu juga kebenarannya seperti apa, untuk jelasnya tanya ke pendamping PKH saja” ucapnya saat dihubungi Radar Lamsel.