Lima Kursi Petahana DPR RI Dapil Lampung 1 Terancam

Sabtu 29-07-2023,15:45 WIB
Reporter : Admin
Editor : Admin

Bandarlampung, LampungNewspaper.disway.id - Pasca Diputuskannya Sistem Pemilu Oleh Mahkamah Konstitusi Dengan Tetap Menggunakan Sistem Proporsional Terbuka, Maka Persaingan Menuju Kursi Senayan Diprediksi Akan Tetap Seru Dan Menarik Serta Penuh Intrik.


Keseruan Ini Tampaknya Lebih Kepada Persaingan Antar Calon Anggota Legislatif Di Partainya Masing-Masing, contohnya saja Caleg-caleg di Daerah Pemilihan Lampung 1.


Meski 10 Anggota DRI RI yang masih menjabat saat ini tetap mencalonkan kembali di Partainya masing-masing, namun ancaman tersebut tetaplah besar.


LampungNewspaper.disway.id Mencatat, setidaknya lima petahana harus mewaspadai pergerakan teman-teman partainya sendiri.

Dan satu hingga dua petahana harus mempertimbangkan lawan dari luar partainya.


Lima petahana tersebut pertama adalah Khaerul Muhtar. Ya, Anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional ini kembali tidak diperhitungkan dalam Pencalegan 2024 Nanti.

Apalagi penantangnya adalah Putri Zulkifli Hasan Yang Notabene Merupakan Ketua Umum PAN serta Mentri Perdagangan saat Ini.


Belum Lagi Perolehan Suara Zulhas Saat Nyaleg Pada 2019 Lalu Paling Besar Dengan 132 Ribu Suara.

Sementara Khaerul Yang Menjadi Pengganti Antar Waktu Zulhas Hanya Meraih 14.830 Suara.


Putri Diprediksi Akan Mengulangi Kesuksesan Ayahnya Meraih Suara Lebih Dari 100 Ribu.


Kendati Begitu, Semua Tergantung Hasil Suara PAM Secara Nasional, Sebab Banyak Lembaga Survei Justru Memprediksi PAN Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen.


Petahana Kedua Adalah Taufik Basari, Walaupun Memiliki Nama Yang Populer dan Sering Muncul Di Televisi Nasional, Ia tetap harus waspada dengan pesaingnya yaitu Rahmawati Herdian.

Rahmawati Yang Merupakan Anak Kandung Dari Ketua DPW Nasdem Lampung, Heman HN itu tentu Sangat Mengancam Kursi Taufik Basari di Senayan.


Meski Secara Kepartaian, Nasdem Menargetkan Dua Kursi DPR RI di Dapil 1, Tetapi Semua Tentu Bergantung Pada Perolehan Suara Dari Partai-Partai lainnya.

Tobas Sapaan Akrabnya Pasti Sudah Memperhitungkan Sosok Rahmawati Itu, Apalagi Saat Ini Ibu Dari Rahmawati Masih Menjabat Sebagai Walikota Bandar Lampung.

Eva Sendiri Saat Nyaleg DPRD Provinsi Lampung Lewat PDI Perjuangan Berhasil Meraup 86.258 Suara Hanya di Kota Bandarlampung, Sementara Tobas Hanya Meraup 63.097 Saat Pileg 2019 Dengan Sebaran Pemilih di Delapan Kabupaten/Kota.


Petahana Ketiga Yakni Doktor Khadafi Dari PKB.

Ia Diprediksi Akan Bersaing Keras Dengan Politisi PKB lainnya yang loncat Dapil.

Ya, Ela Siti Nuryamah yang memutuskan Untuk Nyaleg di Dapil 1, Meski Tahun 2019 Lalu Meraup 82.452 Suara Di Dapil 2.

Sementara Khadafi Hanya Meraih 44.854 Suara Di Dapil 1 Saat Pileg 2019 Lalu.


Petahana Ke Empat Adalah Politisi Senior Partai Demokrat Lampung Zulkifli Anwar.

Kendati Banyak Pihak Menjagokan Mantan Bupati Lamsel Itu Melenggang Dengan Mudah, Namun Dia Tetap Memiliki Tandem Yang Mengancam Seperti Imer dan mantan Kapolda Lampung Ike Edwin.


Tetapi, Perolehan Suara Mencapai 115.971 Saat Pileg 2019 Sudah Cukup Membuktikan Bahwa Zulkifli Anwar Memiliki Pemilih Yang Militan Dan Sulit Disaingi Caleg Lainnya Di Partai Demokrat.


Petahana Berikutnya Adalah Sekjend Partai Golkar Lodwijk F. Paulus Yang Mendapat Penantang-Penantang Kuat Pada Pileg 2024 Mendatang.


Ia Harus Berjibaku Melawan Mantan Bupati Lamsel Ricko Menoza/ Mantan Anggota DPD RI Andi Surya Dan Mantan Ketua DPD Golkar Lampung Alzier Tabrani.

Apalagi, Suara Lodewijk Saat Pileh 2019 Hanya 58.809. Tentu Hal Itu Merupakan Ancaman Yang Sangat Besar Baginya Jika Perolehan Suara Gabungan Partainya Tidak Cukup Untuk Merebut Dua Kursi.

Jika Tadi Para Petahana Yang Harus Mewaspadai Rekan Satu Partainya/ Kali Ini Ada Satu Caleg Petahana Dari PDI Perjuangan yang justru harus mewaspadai Caleg dari luar Partainya.

Memang, Perolehan Suara PDI Perjuangan Di Dapil 1 Pada 2019 Lalu Sangat Luar Biasa. Meraih 471.339 Suara Sudah Cukup Untuk PDI Perjuangan Menempatkan Tiga kadernya di DPR RI Dari Dapil 1.

Namun Perlu Dicatat, Sumbangan Suara Saat Itu Paling Besar Dihasilkan Oleh Mantan Bupati Lamlung Barat Mukhlis Basri Yang Meraih 116.090 Suara Dan Disusul Sudin 72.542 Suara.


Sementara Endro S Yahman Hanya Meraih 30.349 Suara, Meski Melaju Ke Senayan Namun Ia Duduk Sebagai Anggota DPR RI Dari Kursi Terakhir di Dapil 1 Lampung.

Saat Itu, Setelah Dihitung Menggunakan Metode Bilangan Pembagi Pemilih, Endro Terbantu Oleh Suara Partainya Atau Hanya Selesai 26 Ribu Suara Dengan PPP Yang Meraih 67 Ribu Suara Saat Itu.


Kursi Ke-10 Ini Tentu Menjadi Incaran Banyak Caleg Diluar PDI Perjuangan, Apalagi Jika Salah Satu Partai Seperti Demokrat, Golkar, PAN dan Nasdem Mampu Meraih 300 Ribu Suara, Maka Kursi Ke 10 Akan Menjadi Milik Caleg di Partai Tersebut (Kms)

Tags :
Kategori :

Terkait